Status Keamanan Inggris Ditingkatkan Jadi 'Kritis'

Status Keamanan Inggris Ditingkatkan Jadi 'Kritis'

Rina Atriana - detikNews
Rabu, 24 Mei 2017 06:56 WIB
Seorang pria berdiri di dekat air mancur 'bermotif' bendera Inggris (Foto: Dok. AFP/Stringer)
Manchester -

Serangan bom yang terjadi usai konser Ariana Grande di Manchester merupakan yang terburuk bagi Inggris dalam 12 tahun terakhir. Perdana Menteri Inggris Theresa May menyebut setiap aksi teroris sebagai aksi pengecut.

"Semua tindakan terorisme adalah pengecut," kata May di luar kantornya di Downing Street setelah bertemu dengan kepala keamanan dan intelijen, seperti dilansir Reuters, Rabu (24/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Status Keamanan Inggris Ditingkatkan Jadi 'Kritis'Warga menyalakan lilin di jalanan Kota Manchester (Foto: Dok. AFP/Ben Stansall)
"Tapi serangan ini menunjukkan kepengecutan yang sangat memuakkan, dengan sengaja menargetkan anak-anak dan orang muda yang tak berdosa dan tak berdaya, yang seharusnya menikmati salah satu malam yang paling berkesan dalam kehidupan mereka," jelas May.

Baca juga: New York Tingkatkan Pengamanan Usai Ledakan Konser Ariana Grande

Inggris telah meningkatkan status keamanan mereka dari 'parah' menjadi 'kriits'. May dalam sebuah siaran televisi menyatakan akan meningkatkan keamanan dengan menurunkan pasukan militer. Militer akan diterjunkan ke acara-acara publik termasuk di antaranya acara konser dan olahraga.

ISIS sebelumnya telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Manchester. Mereka menyatakan hal tersebut melalui sosial media Telegram.

"Salah satu tentara khalifah menempatkan bom-bom di antara kerumunan," kata ISIS dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: ISIS Klaim Serangan Bom di Konser Ariana Grande

Ledakan bom terjadi di kompleks Manchester Arena yang menjadi lokasi konser penyanyi ternama Amerika Serikat (AS) Ariana Grande. Bom meledak sesaat setelah konser berakhir pada Senin (22/5) malam sekitar pukul 22.33 waktu setempat. Korban luka dirawat di 8 rumah sakit berbeda.

Pelaku diidentifikasi bernama Salman Abedi (22). Abedi disebutkan merupakan pria kelahiran Inggris keturunan Libya. Abedi lahir di barat laut Manchester dari orang tua berkebangsaan Libya. Orang tua Abedi melarikan dari negaranya untuk menghindari rezim diktator Moamer Kadhafi.

Selain Abedi, Polisi juga mengamankan seorang pria berusia 23 tahun. Hanya saja dentitas orang tersebut belum diungkap oleh Kepolisian. (rna/rna)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads