Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, dirinya memerintahkan patroli tambahan di lokasi-lokasi penting termasuk bandara dan kereta bawah tanah sebagai bentuk kehati-hatian menyusul ledakan di konser Ariana, bintang pop Amerika.
"Tindakan nyata terorisme ini, yang menargetkan sebuah konser yang dihadiri ribuan remaja dan kaum muda, merupakan serangan yang tak bisa dipahami dan mengerikan terhadap nilai-nilai universal kita sebagai umat manusia," ujar Cuomo dalam statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (23/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyatakan pihaknya tengah bekerja mencari informasi dan siap untuk membantu mitra-mitra di Inggris.
"Pada saat ini, kami tak punya informasi yang mengindikasikan ancaman kredibel spesifik yang melibatkan venue musik di AS," demikian statemen departemen.
"Akan tetapi, publik mungkin mengalami peningkatan pengamanan di tempat-tempat publik dan sekitarnya serta event-event seiring otoritas mengambil pencegahan tambahan," demikian disampaikan.
Kepolisian Inggris menyatakan, 19 orang tewas dan sekitar 50 orang lainnya luka-luka akibat edakan yang terjadi usai berakhirnya konser Ariana Grande. Ledakan yang diyakini bom bunuh diri itu, terjadi di luar gedung Manchester Arena, tempat berlangsungnya konser Ariana pada Senin (22/5) malam waktu setempat. Ledakan terjadi saat Ariana akan meninggalkan panggung. Ini merupakan serangan teroris paling mematikan di Inggris sejak tahun 2005. (ita/ita)