Inggris dan Australia Dukung Serangan Rudal AS ke Suriah

Inggris dan Australia Dukung Serangan Rudal AS ke Suriah

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 07 Apr 2017 14:05 WIB
Inggris dan Australia Dukung Serangan Rudal AS ke Suriah
Pangkalan udara Shayrat yang menjadi target serangan AS (Robert S. Price/Courtesy U.S. Navy/Handout via REUTERS)
London - Inggris dan Australia mendukung penuh serangan rudal Amerika Serikat (AS) terhadap pangkalan udara Suriah. Kedua sekutu AS itu meyakini aksi militer merupakan respons tepat untuk serangan kimia yang menewaskan puluhan warga sipil.

"Pemerintah Inggris mendukung penuh aksi AS, yang kami yakini sebagai respons yang tepat untuk serangan senjata kimia biadab yang dilancarkan oleh rezim Suriah dan dimaksudkan untuk menangkal serangan lebih lanjut," demikian pernyataan juru bicara pemerintahan Inggris, seperti dilansir Reuters, Jumat (7/4/2017).


Serangan kimia terjadi di kota Khan Sheikhun, Provinsi Idlib pada Selasa (4/4) waktu setempat hingga menewaskan lebih dari 80 orang, termasuk puluhan anak-anak. AS dan negara-negara Barat lainnya menuding rezim Presiden Bashar al-Assad sebagai dalang di balik serangan kimia itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Serangan Rudal AS Tewaskan 5 Tentara Suriah

Rezim Suriah membantah tudingan itu dan menyalahkan kelompok pemberontak setempat. Namun Pentagon menunjukkan citra satelit hasil pelacakan radar yang menunjukkan sebuah pesawat tempur Suriah meninggalkan pangkalan udara Shayrat dan mengudara ke area Khan Sheikhun yang menjadi lokasi serangan kimia pada Selasa (4/4) waktu setempat.

Sedikitnya 59 rudal Tomahawk ditembakkan dari dua kapal perang AS, USS Porter dan USS Ross, yang siaga di Laut Mediterania bagian timur. Rudal-rudal itu ditembakkan secara terarah pada pesawat tempur, landasan udara dan pusat pengisian bahan bakar di pangkalan udara Shayrat.

Secara terpisah, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menyebut serangan rudal AS itu mengirimkan 'pesan penting' bahwa dunia tidak akan mentoleransi penggunaan senjata kimia. "Pembalasannya sebanding dan telah bergeser. Kami mendukung Amerika Serikat dalam tindakan cepat itu," ucap PM Turnbull kepada wartawan di Sydney.

Baca juga: Iran Kutuk Keras Serangan Rudal AS ke Suriah

Dukungan untuk AS juga datang dari Polandia. "Amerika Serikat tentu adalah penjamin perdamaian dan ketertiban dunia. Dan ada situasi ketika Anda perlu bereaksi, situasi saat Anda perlu langkah aktual," ucap juru bicara kabinet pemerintahan Polandia, Rafal Bochenek, kepada televisi TVP Info.

"Kita telah melihat penganiayaan oleh rezim Suriah selama beberapa tahun terakhir -- tidak ada yang bereaksi terhadap hal itu," imbuhnya.

Sedangkan Prancis menyatakan Rusia dan Iran yang merupakan sekutu Suriah perlu memahami bahwa mendukung Assad adalah tidak masuk akal. Prancis menyebut, meluasnya peran militer AS di Suriah menjadi 'peringatan' untuk 'rezim kriminal' di Suriah.

"Penggunaan senjata kimia sangat mengerikan dan seharusnya dihukum karena itu kejahatan perang," tegas Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Marc Ayrault, kepada Reuters dan radio France Info. Ayrault menyatakan, dirinya telah diberitahu Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson sebelum serangan rudal ke Suriah dilancarkan.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads