"Iran mengutuk keras serangan sepihak seperti itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi kepada kantor berita Iran, ISNA dan dilansir Reuters, Jumat (7/4/2017).
"Langkah seperti itu akan memperkuat para teroris di Suriah... dan akan memperumit situasi di Suriah dan wilayah," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudal-rudal itu ditembakkan secara terarah pada pesawat tempur, landasan udara dan pusat pengisian bahan bakar di pangkalan udara Shayrat. Seorang sumber militer Suriah, seperti dilansir AFP, mengakui serangan AS itu mengenai salah satu pangkalan udara mereka dan memicu kerusakan.
Serangan rudal AS itu diperintahkan Trump untuk merespons serangan kimia di Khan Sheikhun, Provinsi Idlib yang menewaskan lebih dari 80 orang, termasuk puluhan anak-anak. Pangkalan udara Shayrat dipilih sebagai target serangan AS karena pangkalan udara itu merupakan asal pesawat yang menjatuhkan bom-bom kimia di Khan Sheikhun.
Untuk mengaitkan serangan rudal AS dengan serangan kimia di kota Khan Sheikun, Provinsi Idlib, Pentagon menunjukkan foto hasil pelacakan radar. Foto radar itu menunjukkan sebuah pesawat tempur Suriah meninggalkan pangkalan udara Shayrat dan mengudara ke area Khan Sheikhun yang menjadi lokasi serangan kimia pada Selasa (4/4) waktu setempat.
Foto kedua yang ditunjukkan Pentagon, menampilkan kawah bekas ledakan bom yang ada di pangkalan udara Suriah tersebut.
Rezim Suriah telah membantah melakukan serangan kimia tersebut dan menuduh pemberontak sebagai dalang serangan keji itu. Lebih dari 80 orang tewas termasuk puluhan anak-anak dalam serangan kima yang diyakini menggunakan gas saraf sarin tersebut. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini