Pelaku Ledakan Kereta St Petersburg WN Rusia Kelahiran Kyrgyzstan

Pelaku Ledakan Kereta St Petersburg WN Rusia Kelahiran Kyrgyzstan

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 04 Apr 2017 17:18 WIB
Foto: REUTERS/Mikhail Ognev/Fontanka.ru
Moskow - Korban tewas akibat ledakan di kereta bawah tanah Saint Petersburg, Rusia bertambah menjadi 14 orang. Ledakan bom itu dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri yang diidentifikasi sebagai warga negara Rusia yang lahir di Kyrgyzstan.

Dituturkan seorang sumber penegak hukum yang dikutip kantor berita Rusia, Interfax, dan dilansir Reuters, Selasa (4/4/2017), ledakan yang mengguncang rangkaian kereta bawah tanah di Saint Petersburg pada Senin (3/4) disebabkan oleh seorang terduga pengebom bunuh diri.

Sumber itu menyebut, pengebom bunuh diri itu memiliki keterkaitan dengan militan radikal. Namun tidak disebut lebih lanjut militan radikal yang dimaksud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara terpisah, juru bicara Dinas Keamanan Kyrgyzstan atau GKNB mengidentifikasi pelaku pengeboman sebagai Akbarzhon Jalilov. Namun tidak banyak rincian soal terduga pelaku, selain disebutkan dia lahir di Osh, Kyrgyzstan pada tahun 1995.

Baca juga: Ledakan di Kereta St Petersburg, Para Penumpang Mengira Akan Mati

Kyrgyzstan yang merupakan bekas bagian Uni Soviet ini, memiliki 6 juta penduduk. Negara ini dikenal sebagai sekutu dekat Rusia dalam bidang politik dan menjadi lokasi salah satu pangkalan udara militer Rusia.

Secara terpisah, tayangan televisi lokal Saint Petersburg menampilkan tayangan sesosok jasad pria berjenggot yang disebut sebagai pelaku di balik ledakan. Pria yang sudah tewas itu disebut mirip dengan sosok pria dalam rekaman CCTV, yang dilaporkan media-media Rusia sebagai pelaku.

Rusia saat ini dalam kondisi waspada atas serangan teror di wilayahnya, sebagai balasan atas intervensi militer mereka dalam konflik Suriah. Dalam intervensinya, militer Rusia mendukung pasukan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam melawan pemberontak yang ingin melengserkannya.

Namun perlawanan juga dilakukan terhadap kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang masih menguasai wilayah strategis di Suriah. ISIS berulang kali mengancam akan melakukan serangan balas dendam terhadap negara-negara yang melawan mereka.

Baca juga: Rusia Curiga Ledakan Terkait Kunjungan Putin di St Petersburg

Namun sejauh ini belum ada pihak maupun kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu. Motif ledakan itu juga belum diketahui pasti.

Sementara itu, bertambahnya jumlah korban tewas menjadi 14 orang disampaikan oleh Menteri Kesehatan Rusia, Veronika Skvortsova, seperti dikutip kantor berita Ria Novosti. Namun Skvortsova tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai para korban tewas.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads