Seperti dilansir CNN, Rabu (15/3/2017), dua korban tewas berasal dari negara bagian Wisconsin, yang terletak di bagian timur laut namun agak di tengah wilayah AS. Dilaporkan kantor pemeriksa medis Milwaukee County, kedua korban yang berjenis kelamin laki-laki tewas dalam dua insiden terpisah, namun sama-sama dipicu cuaca buruk.
Salah satu penyidik pada kantor forensik itu, Jenni Penn, menyebut salah satu korban tewas merupakan kakek pria berusia 76 tahun, yang sedang mengoperasikan alat pembersih salju atau snow blower sebelum akhirnya tewas. Pria kedua yang berusia 64 tahun tewas saat menyekop salju. Dikatakan Penn, penyebab kematian keduanya adalah serangan jantung akibat cuaca buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu korban tewas lainnya berasal dari Gilford, New Hampshire. Kepala kepolisian setempat, Anthony Bean Burpee, menuturkan kepada CNN bahwa korban tewas diidentifikasi sebagai seorang remaja putri berusia 16 tahun. Dia diketahui merupakan anak salah satu personel kepolisian Gilford.
Penyebab kematiannya tidak disebut lebih lanjut, hanya disebutkan tewas dalam insiden yang dipicu cuaca buruk. Namun Bean Burpee menyatakan, jarak pandang di kota Gilford sangat buruk karena 'lautan' salju ada di mana-mana.
Di Longmeadow, negara bagian Massachusetts, seorang sopir kendaraan penggeruk salju tewas usai bertabrakan dengan kereta Amtrak. Ketua Dinas Pemadam Kebakaran Wilayah Longmeadow, Andrew Fraser, menyebut korban tertabrak saat kendaraannya melintasi rel. Kereta Amtrak itu disebut sedang melaju di atas rel untuk membersihkan rel dari salju setebal 30-38 cm.
Baca juga: Ada Badai Salju di AS, Pertemuan Trump-Merkel Ditunda
Korban tewas lainnya berasal dari Kanada, tepatnya di wilayah Ontario, yang berbatasan dengan AS bagian timur laut. Juru bicara kota Leeds and the Thousand Island, Elaine Mallory, menyebut seorang sopir traktor trailer tewas akibat luka-luka yang dideritanya, usai kendaraannya terlibat tabrakan beruntun di tengah badai salju parah di jalanan Ontario.
Insiden di jalan raya 401 Ontario itu juga memicu tumpahan zat kimia dari salah satu truk yang terlibat dalam tabrakan. Beberapa orang dilarikan ke rumah sakit setempat karena dikhawatirkan terpapar zat kimia, namun mereka telah diperbolehkan pulang.
Badai salju bernama Stella ini, membuat lebih dari 220 ribu rumah warga dan kawasan bisnis di AS bagian timur tidak mendapat aliran listrik. Lebih dari 8.700 penerbangan juga dibatalkan sejak Senin (13/3) hingga Rabu (15/3) waktu setempat akibat cuaca buruk. Bandara-bandara di New York, Boston, Baltimore, Washington DC dan Philadelphia menjadi bandara yang paling parah terdampak badai salju ini.
Baca juga: Foto Rumah di New York yang Diselimuti Es Picu Kehebohan di Medsos
(nvc/ita)