AS Dilanda Badai Salju, 220 Ribu Warga Hidup Tanpa Listrik

AS Dilanda Badai Salju, 220 Ribu Warga Hidup Tanpa Listrik

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 15 Mar 2017 13:09 WIB
Central Park di New York City diselimuti salju (AFP PHOTO/ERIC BARADAT)
New York - Badai salju parah yang melanda Amerika Serikat (AS) bagian timur laut memicu penetapan status darurat untuk beberapa negara bagian sekaligus. Ratusan ribu warga hidup tanpa aliran listrik akibat badai musim dingin Stella ini.

Seperti dilansir AFP dan Press TV, Rabu (15/3/2017), Presiden AS Donald Trump telah meminta organisasi-organisasi terkait untuk memberikan bantuan bagi warga yang terkena dampak badai salju ini. Perusahaan utilitas setempat, seperti dilansir Reuters, menyatakan lebih dari 220 ribu rumah warga dan kawasan bisnis tidak mendapat aliran listrik akibat badai ini.

Petugas membersihkan salju di jalanan New JerseyPetugas membersihkan salju di jalanan New Jersey Foto: AFP PHOTO/KENA BETANCUR

Peringatan badai salju parah atau blizzard masih diberlakukan di sebagian negara bagian Connecticut, Massachusetts dan New York bagian utara. Blizzard merupakan sebutan untuk badai musim dingin yang sangat parah yang diwarnai salju dan angin sangat kencang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun peringatan serupa telah dicabut untuk New York City, yang tadinya diprediksi dilanda salju setebal 60 cm. Badan Prakiraan Cuaca Nasional AS (NWS) telah merevisi prediksinya. Tercatat ketebalan salju di kawasan Central Park, New York City mencapai 18 cm. Sedangkan di New Jersey dan Connecticut dilanda salju setebal 25-33 cm.

"Badai ini tidak membawa salju sebanyak yang diprediksikan dan itu adalah hal yang sangat baik bagi warga New York City, tapi kondisinya masih sangat berbahaya," ujar Wali Kota New York City, Bill de Blasio, kepada wartawan.

Sebuah taksi di New York terjebak saljuSebuah taksi di New York terjebak salju Foto: AFP PHOTO/ERIC BARADAT

Blasio mengimbau warga untuk tetap tinggal di dalam rumah, sambil memperingatkan bahaya hujan bercampur salju dan es yang diprediksi terus turun dengan kecepatan angin hingga 80 kilometer per jam. Suhu udara juga diprediksi masih akan membekukan, terutama saat malam hari.

Menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware.com, lebih dari 8.700 penerbangan dibatalkan untuk Senin (13/3) hingga Rabu (15/3) waktu setempat. Bandara-bandara di New York, Boston, Baltimore, Washington DC dan Philadeplhia menjadi bandara yang paling parah terdampak badai salju ini.

Layanan kereta bawah tanah dan bus di New York mulai beroperasi kembali. Namun suasana kota New York masih cenderung sepi, karena sekolah-sekolah masih ditutup sementara. Demikian halnya dengan pertokoan dan kawasan bisnis setempat. "Ini seperti kota hantu," tutur Ali Haji (33) sembari menunggu tokonya di area Brooklyn, New York, yang kini sepi pembeli.

Warga Pennsylvania membersihkan timbunan salju di lingkungannyaWarga Pennsylvania membersihkan timbunan salju di lingkungannya Foto: Mark Makela/Getty Images/AFP

Terlepas dari itu, para pakar meteorologi menyatakan badai salju ini tidak menjadi badai Pantai Timur terburuk seperti yang diprediksi sebelumnya. Namun gubernur di empat negara bagian, yakni New York, New Jersey, Pennsylvania dan Virginia, telah menetapkan status darurat terkait badai salju ini.

"Alam sungguh tidak bisa diprediksi terkadang. Hujan salju yang turun jauh lebih ringan dari yang kita prediksi, tidak terlalu mengganggu," sebut Gubernur New York, Andrew Cuomo.

"Badai ini tidak sesuai prediksi," ucap Gubernur New Jersey, Chris Christie.

Baca juga: Ada Badai Salju di AS, Pertemuan Trump-Merkel Ditunda

Pada tahun 2016 lalu, wilayah Central Park, New York City dilanda salju setebal 70 cm hanya dalam waktu 24 jam setelah badai yang dijuluki 'Snowzilla' melanda dan melumpuhkan AS bagian timur. Sedikitnya 18 orang tewas akibat badai saljut saat itu.

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads