Ribuan Demonstran Ingin Hentikan Pelantikan Trump pada 20 Januari

Ribuan Demonstran Ingin Hentikan Pelantikan Trump pada 20 Januari

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 13 Jan 2017 19:24 WIB
Donald Trump (REUTERS/Lucas Jackson)
Washington DC - Ribuan demonstran akan menggelar aksi protes di Washington DC, Amerika Serikat (AS) pekan depan, saat Presiden terpilih Donald Trump dilantik. Tujuan utama aksi protes ini demonstran ini adalah mengganggu pelantikan Trump sebagai Presiden AS.

Dijelaskan kelompok koordinasi aksi DisruptJ20, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/1/2017), para demonstran berupaya untuk memblokir 12 titik keamanan di kompleks Gedung Capitol AS, yang menjadi lokasi pengambilan sumpah Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari mendatang. Demonstran juga akan memblokir rute parade sepanjang 4 kilometer dari Capitol ke Gedung Putih, melalui Pensnylvania Avenue.

"Kami ingin menghentikan pelantikan. Kami ingin melihat kemunculan pemberontakan di kota ini dan di seluruh negara ini," terang penyelenggara aksi protes, David Thurston, dalam konferensi pers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Trump Sebut Badan Intelijen AS Bertindak Seperti Nazi

Tim transisi Trump belum bisa dimintai komentar terkait rencana aksi protes ini. Otoritas kepolisian Washington DC juga belum berkomentar.

Dalam aksi protes ini, DisruptJ20 yang bermitra dengan kelompok Black Lives Matter dan kelompok protes lainnya. Tak hanya saat pelantikan yang akan digelar Jumat (20/1) siang waktu AS, demonstran juga berencana melakukan aksi untuk mengganggu makan malam pelantikan yang digelar malam harinya.

Sekitar 300 relawan DisruptJ20 akan menggerakkan para demonstran yang terbagi atas beberapa kelompok dan disebut 'Festival of Resistance'. "Kami tidak mendukung transisi kekuasaan yang damai, dan kita perlu menghentikannya," terang penyelenggara aksi lainnya, Legba Carrefour.

Baca juga: Trump Samakan Intelijen AS dengan Nazi, Menlu Jerman Bingung

Juru bicara DisruptJ20, Samantha Miller menyatakan, pihaknya memiliki tiga izin unjuk rasa dari otoritas DC. Sedikitnya 27 kelompok protes mendapat izin untuk beraksi saat pelantikan Trump. Jumlah itu mencapai empat kali lipat dari angka demonstran dalam pelantikan Presiden AS sebelum-sebelumnya.

National Park Service, yang merilis izin aksi protes, menyebut akan ada 200 ribu demonstran saat pelantikan. Sedangkan pelantikan Trump diperkirakan akan dihadiri 800 ribu penonton. Jumlah itu lebih sedikit jika dibandingkan pelantikan Presiden Barack Obama tahun 2009 dengan 1,8 juta penonton.

Penyelenggara protes mengkhawatirkan bentrokan dengan pendukung Trump. "Kami tentu khawatir akan keselamatan kami, jadi kami akan berlatih untuk menjaga orang-orang tetap aman," tegas Miller.

Baca juga: Adu Mulut dengan Trump, Wartawan CNN Sempat Diancam Diusir

Pelantikan Trump akan dikawal puluhan lembaga penegak hukum berbeda, termasuk Kepolisian Capitol, FBI, Secret Service, National Park Service dan Garda Nasional. Lebih dari 3.200 personel kepolisian, kemudian 8 ribu personel Garda Nasional dan 5 ribu tentara tambahan akan dikerahkan mengamankan pelantikan nanti. Biaya pengamanan dilaporkan melebihi US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun). (nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads