Seperti dilansir Reuters, Kamis (5/1/2017), pemindahan ini menjadi tahap pertama dari langkah akhir Obama untuk memindahkan 19 napi ke sedikitnya empat negara, termasuk Italia, Oman dan Uni Emirat Arab (UAE) sebelum presiden terpilih Donald Trump dilantik pada 20 Januari mendatang.
Jika rencana pemerintahan Obama berjalan lancar, maka nantinya hanya ada sekitar 40 napi yang tetap akan ditahan di Guantanamo. Obama sejak awal menjabat selalu menyerukan penutupan penjara Guantanamo yang kontroversial itu. Penjara ini berlokasi di pangkalan militer AS di Kuba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump sendiri menyatakan akan membiarkan penjara Guantanmo tetap beroperasi dan bahkan berjanji akan 'mengisinya dengan banyak penjahat'.
Bulan lalu, seperti dilaporkan Reuters, pemerintahan Obama memberitahu Kongres AS soal niatnya melakukan pemindahan tahanan dari Guantanamo. Napi yang dipindahkan merupakan 23 napi yang mendapat pembebasan bersyarat untuk direpatriasi ke beberapa negara lain.
Pada Selasa (3/1) waktu setempat, Trump mengindikasikan pandangannya bahwa para napi harus tetap ditahan di Guantanamo, meskipun banyak kajian lintas lembaga yang menyatakan beberapa napi pantas untuk keluar penjara.
"Seharusnya tidak ada lagi pembebasan dari Gitmo (sebutan untuk Guantanamo). Orang-orang ini sangat berbahaya dan tidak seharusnya diperbolehkan kembali ke medan pertempuran," kicau Trump via akun Twitter-nya.
Baca juga: Pentagon Segera Pindahkan 12 Tahanan Guantanamo ke 2 Negara
Gedung Putih menolak keberatan Trump dan menyebut pemindahan napi dari Guantanamo akan terus berlanjut hingga Trump dilantik. "Kami mengharapkan akan ada lebih banyak pemindahan. Kami tidak mengomentari kemajuan pemindahan napi secara individual hingga benar-benar diselesaikan," tegas juru bicara Gedung Putih, Emily Horne.
Tidak diketahui pasti asal kewarganegaraan empat napi yang akan dipindahkan ke Saudi ini. Sebelumnya pada April 2016 lalu, Saudi menerima 9 napi asal Yaman yang dipindahkan dari Guantanamo.
Penjara Guantanamo didirikan oleh mantan presiden AS George W Bush untuk menahan tersangka terorisme berkewarganegaraan asing usai serangan teroris 11 September 2001 di AS. Saat Obama pertama kali menjabat tahun 2009, ada sekitar 242 napi di Guantanamo. Obama menyebutnya sebagai 'alat perekrut' teroris.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini