Turki Keluarkan Perintah Penangkapan untuk Ulama Fethullah Gulen

Turki Keluarkan Perintah Penangkapan untuk Ulama Fethullah Gulen

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 05 Agu 2016 10:21 WIB
Fethullah Gulen (Reuters/Selahattin Sevi/Zaman Daily via Cihan News Agency)
Ankara - Otoritas Turki merilis surat perintah penangkapan untuk ulama ternama Fethullah Gulen, yang bermukim di Amerika Serikat (AS). Dalam perintah penangkapan itu, Gulen dituding memerintahkan percobaan kudeta yang bertujuan untuk melengserkan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

"Memerintahkan kudeta 15 Juli," demikian potongan isi surat perintah penangkapan untuk Gulen, seperti dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu, dan dilansir AFP, Jumat (5/8/2016).

Gulen yang sejak tahun 1999 tinggal di AS, menyangkal segala bentuk keterlibatan dalam percobaan kudeta pada pertengahan bulan lalu. Gulen bersikeras menyatakan pergerakan yang dipimpinnya hanya memiliki jaringan amal demi mempromosikan Islam yang toleran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Kesal Soal Sulitnya Ekstradisi Fethullah Gulen, Erdogan Sebut AS Buta dan Tuli

Disebutkan Anadolu, surat perintah penangkapan itu dikeluarkan oleh pengadilan Istanbul dan merupakan yang pertama dirilis untuk Gulen sejak percobaan kudeta 15 Juli lalu.

Berulang kali Turki, terutama Presiden Erdogan, menyerukan kepada pemerintah AS untuk mengekstradisi Gulen. Otoritas Turki sendiri telah mengirimkan dua dokumen kepada pemerintah AS, untuk membuktikan keterlibatan Gulen dalam percobaan kudeta.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner, menyatakan otoritas AS masih mengkaji dokumen itu untuk menentukan apakah dokumen itu memenuhi syarat sebagai permohonan resmi ekstradisi.

Baca juga: Erdogan Tuding Negara Barat Dukung Teror dan Pelaku Kudeta

Sementara itu, Presiden Erdogan mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan mengunjungi Turki, akhir bulan ini. "Saya pikir Menlu AS akan datang pada tanggal 21 (Agustus)," tutur Erdogan dalam wawancara langsung dengan televisi nasional Turki, TRT.

Dalam dua minggu ke depan, sebut Erdogan, delegasi yang dipimpin Menteri Luar Negeri dan Menteri Kehakiman Turki akan pergi ke AS untuk menjelaskan keterlibatan Gulen dalam percobaan kudeta. Toner enggan mengomentari soal rencana kunjungan Menlu Kerry ke Turki.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads