Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (3/8/2016), Bersih merencanakan menggelar roadshow dan sejumlah aksi protes menjelang digelarnya aksi demo besar-besaran di jalanan, yang waktunya belum diungkapkan ke publik.
"Tidak berunjuk rasa bukanlah pilihan," tegas Ketua Bersih, Maria China, kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maria menambahkan, kelompok Bersih juga berupaya menggalang dukungan dari kelompok dan stakeholder yang lebih beragam. Namun dia tidak menyebut lebih lanjut kelompok yang dimaksud.
"Kesadaran akan 1MDB di lapangan belum ada, kita perlu meningkatkan level kemarahan dan kesadaran," imbuh Maria.
Sebelumnya, lebih dari 200 ribu orang ikut serta dalam aksi protes Bersih di Kuala Lumpur pada Agustus tahun lalu, yang mendesak Perdana Menteri Najib Razak mundur dari jabatannya. Sedangkan rival kelompok Bersih, yang mendapat dukungan dari etnis minoritas China, juga menggelar unjuk rasa yang bertujuan mengembalikan pengaruh politik pada etnis mayoritas Melayu.
Baca juga: Aset 1MDB yang Disita AS: Pesawat, Royalti Musik Hingga Hak Film Hollywood
Langkah keamanan nasional diperlakukan pekan ini di Malaysia, yang memberikan wewenang kepada PM Najib untuk mencabut kebebasan sipil di area yang dinyatakannya sebagai 'area keamanan'.
Bulan lalu, Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengajukan gugatan untuk membekukan aset-aset terkait skandal 1MDB. AS menyebut ada dana lebih dari US$ 3,5 miliar yang diselewengkan dari 1MDB. 1MDB didirikan oleh PM Najib dan dia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat hingga saat ini. Namun gugatan AS tidak menyebut nama Najib, melainkan hanya menyinggung seorang pejabat tinggi yang disebut menerima lebih dari US$ 700 juta dari 1MDB.
Namun seorang sumber yang memahami penyelidikan AS menuturkan kepada Reuters, pejabat tinggi yang disebut sebagai 'Malaysian Official 1' itu adalah PM Najib. Dalam pernyataannya, PM Najib berulang kali menyangkal dirinya melakukan pelanggaran hukum.
(nvc/ita)