Obama Sebut Rusia Mungkin Saja Coba Pengaruhi Pilpres AS

Obama Sebut Rusia Mungkin Saja Coba Pengaruhi Pilpres AS

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 27 Jul 2016 17:53 WIB
Barack Obama (REUTERS/Carlos Barria)
Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengakui ada kemungkinan Rusia berusaha mengintervensi hasil pemilihan presiden (pilpres) AS. Komentar Obama disampaikan usai kebocoran email Komisi Nasional Partai Demokrat, yang disinyalir didalangi oleh peretas asal Rusia.

"Semuanya mungkin saja," jawab Obama saat ditanya soal apakah Rusia bisa saja mempengaruhi pertarungan antara calon presiden Partai Demokrat Hillary Clinton dengan capres Partai Republik Donald Trump.

"Donald Trump berulang kali menyatakan kekagumannya pada Vladimir Putin (Presiden Rusia). Dan saya pikir Trump mendapat ulasan pemberitaan yang cukup membantu di Rusia," imbuh Obama dalam sesi wawancara dengan media AS, NBC News seperti dilansir CNN dan Reuters, Rabu (27/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Hillary Clinton Resmi Ukir Sejarah sebagai Capres Wanita Pertama AS

Obama menyebut Biro Investigasi Federal (FBI) tengah menyelidiki kebocoran lebih dari 19 ribu email Komisi Nasional Partai Demokrat (DNC), yang menunjukkan Komisi Demokrat lebih mendukung Hillary dibanding pesaingnya, Bernie Sanders sejak awal pencalonan presiden AS.

Kebocoran email DNC itu terjadi nyaris bersamaan dengan peretasan sistem pemerintah AS di Departemen Luar Negeri dan juga Gedung Putih. Analisis penyidik FBI dan juga NSA (Badan Keamanan Nasional) menemukan ciri khas dalam peretasan itu, yang membawa pada peretasan lainnya di luar pemerintahan, yang salah satunya pada DNC.

Penyidik melacak IP address dan sejumlah data lainnya dari peretasan DNC. Hasilnya ditemukan serangan serupa pada saat yang sama terhadap badan federal AS lainnya. Dituturkan sejumlah pejabat AS, bukti-bukti mengarah pada setidaknya satu kelompok peretas yang tidak asing bagi agen intelijen AS. Nama kelompok itu tidak diungkap ke publik, namun para penyidik meyakini intelijen Rusia ada di balik serangkaian serangan cyber tersebut.

Baca juga: Polling Baru: Donald Trump Ungguli Hillary Clinton

Di sisi lain, bocoran email DNC itu diungkap WikiLeaks menjelang Konvensi Partai Demokrat. Waktu pengungkapannya memicu kecurigaan di kalangan intelijen AS bahwa tujuan dari bocoran email itu, memang untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS. Meskipun WikiLeaks sendiri telah membantah dokumen bocoran DNC itu didapat dari otoritas Rusia dan enggan menyebut sumber mereka.

Namun dalam wawancara dengan NBC News, Obama jelas mengatakan: "Apa yang kita tahu ... adalah Rusia meretas sistem kita. Tidak hanya sistem pemerintahan, tapi juga sistem privat."

Pernyataan Obama itu tidak secara langsung mengkaitkan Rusia dengan peretasan DNC. Namun komentar itu merupakan komentar paling jelas dari seorang petinggi pemerintahan AS soal keterlibatan Rusia dalam serangan cyber di AS.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads