Menurut polling opini Reuters/Ipsos yang dirilis Selasa, 26 Juli waktu setempat seperti dilansir Press TV, Rabu (27/7/2016), Trump mendapatkan 39 persen suara, sedangkan Hillary meraih 37 persen suara. Ini menandai pertama kalinya miliarder AS itu mengungguli Hillary dalam polling sejak Mei lalu.
Posisi unggul ini terjadi setelah Trump dinyatakan resmi menjadi capres dalam konvensi partai Republik yang digelar di Cleveland pekan lalu. Polling ini sendiri dilakukan antara 22 Juli dan 26 Juli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Hillary Clinton telah secara resmi mencetak sejarah sebagai wanita pertama yang menjadi calon presiden Amerika Serikat (AS). Hal ini setelah Hillary dipastikan memenangi pencapresan Partai Demokrat dalam konvensi nasional partai di Philadelphia.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (27/7/2016), sejumlah delegate dari South Dakota memberikan 15 suaranya kepada Hillary pada Selasa (26/7) waktu setempat. Dukungan ini berarti secara resmi Hillary telah meraup lebih dari 2.383 suara delegate yang dibutuhkan untuk memenangi pencapresan.
Secara total, mantan Menteri Luar Negeri AS ini mendapat 2.842 dukungan delegate melawan pesaing terberatnya, Bernie Sanders, dengan hanya 1.865 delegate. Para delegate yang hadir dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat (DNC) di Wells Fargo Center, Philadelphia ini kompak meneriakkan "Hillary, Hillary" ketika Senator Maryland, Barbara Mikulski, secara resmi menempatkan nama Hillary sebagai pemenang akhir voting.
Hillary dikenal publik sebagai Ibu Negara AS saat suaminya Bill Clinton menjabat Presiden AS selama dua periode, yakni pada 1993-2001. Kemudian Hillary dikenal sebagai Senator AS untuk New York dan juga menjadi Menteri Luar Negeri AS di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini