Ulama Gulen Tuduh Erdogan Dalangi Percobaan Kudeta di Turki

Ulama Gulen Tuduh Erdogan Dalangi Percobaan Kudeta di Turki

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 18 Jul 2016 12:34 WIB
Fethullah Gulen (REUTERS/Greg Savoy/Reuters TV)
Pennsylvania - Ulama ternama Fethullah Gulen yang bermukim di Amerika Serikat (AS) melancarkan tudingan balik terhadap rezim Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Gulen menuduh rezim Erdogan mendalangi percobaan kudeta yang menewaskan 290 orang.

Dalam wawancara langka dari tempat tinggalnya di Saylorsburg, Pennsylvania, seperti Reuters dan media Inggris, The Guardian, Senin (18/7/2016), Gulen yang sejak tahun 1999 tinggal di AS ini, menyebut percobaan kudeta itu bisa saja direncanakan oleh rezim Erdogan demi memperluas kekuasaannya di Turki.

"Ini bukan pola dari sebuah percobaan kudeta," sebut Gulen melalui seorang penerjemah, dalam wawancara dengan sejumlah kecil wartawan di kediamannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Percobaan kudeta di Turki pada Jumat (15/7) malam gagal setelah pendukung Erdogan turun ke jalanan dan melakukan perlawanan. Hingga kini, sedikitnya 6 ribu orang termasuk tentara dan hakim yang mendukung kudeta ditangkap.

Baca juga: Pemerintah Turki Tuding Fethullah Gulen Dalangi Kudeta

Sebelumnya, dalam pernyataannya, Erdogan menuding Gulen sengaja menyusun 'struktur paralel' dalam tubuh pengadilan, kepolisian, militer dan media Turki demi melancarkan percobaan kudeta pada Jumat (15/7) malam. Gulen sendiri telah menyangkal tudingan itu.

"Saya tidak yakin dunia mempercayai tudingan yang dilontarkan Presiden Erdogan. Ada kemungkinan bahwa itu percobaan kudeta yang direncanakan dan sengaja dimaksudkan untuk tudingan lebih lanjut (terhadap Gulen dan para pengikutnya)," ucap ulama berumur 75 tahun itu.

"Tampaknya tidak ada toleransi bagi pergerakan apapun, kelompok apapun, organisasi apapun yang tidak berada di bawah kendali mereka," tuding Gulen, merujuk pada pemerintahan Turki di bawah Erdogan.

Baca juga: Ulama Fethullah Gulen Bantah Dalangi Percobaan Kudeta di Turki

Lebih lanjut, terkait seruan Erdogan agar AS mengekstradisi Gulen ke Turki, Gulen sendiri mengaku akan mematuhi apapun keputusan otoritas AS. "Saya tidak terlalu mengkhawatirkan permintaan ekstradisi," tuturnya.

Atas permintaan ekstradisi itu, otoritas AS menyatakan masih akan mempertimbangkan. Namun Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyatakan pihaknya belum memiliki bukti yang menunjukkan Gulen mendalangi percobaan kudeta itu, seperti dituduhkan Erdogan.

Kerry mendorong otoritas Turki mengumpulkan bukti sesegera mungkin terkait permintaan ekstradisi itu. Dalam pernyataan resminya, Presiden AS Barack Obama menentang percobaan kudeta itu dan menyerukan semua pihak mendukung pemerintahan yang dipilih demokratis.

Baca juga: Erdogan Minta AS Tangkap Atau Kembalikan Ulama Gulen ke Turki

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads