Seperti dilansir media lokal AS, CBS News, Kamis (2/6/2016), insiden itu terjadi di Kebun Binatang Brookfield, dekat Chicago pada 16 Agustus 1996 lalu. Saat itu, belum ada telepon genggam yang bisa merekam video, namun salah satu saksi mata sempat merekam insiden tersebut.
Laporan CBS Chicago saat itu, menyebut seorang bocah laki-laki berusia 3 tahun jatuh ke dalam kandang gorila, setelah terlepas dari gendongan ibundanya. Salah satu pengunjung kebun binatang mengambil gambar balita itu tergeletak tak sadarkan diri di dasar kandang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang terjadi selanjutnya membuat pengunjung dan staf kebun binatang takjub. Seekor gorila betina bernama Binti Jua mendekati dan menggendong balita itu, lalu membawanya ke lokasi aman. Para staf kebun binatang menyebut peristiwa ini tidak akan pernah mereka lupakan seumur hidup.
Binti Jua menggendong anak itu dengan tangannya, sembari membawa bayinya sendiri, Koola yang berusia 17 bulan, di punggungnya. Gorila betina yang saat itu berusia 8 tahun, menunjukkan naluri keibuan yang membuat banyak manusia terharu. Bahkan Binti Jua juga melindungi balita itu dari gorila lain yang ada di kandang yang sama.
"Dia (binti Jua) agak protektif. Di video, dia menggendong bocah itu dan semacam memasang badan terhadap gorila-gorila lainnya," terang staf kebun binatang Jay Peterson saat itu.
Baca juga: Gorila Ditembak Mati Demi Selamatkan Bocah AS, Ini Kata Donald Trump
"Dia membawa bocah itu berkeliling kandang, melalui sungai, berbelok ... kemudian pergi ke lokasi aman. Dia sangat lembut menggoyangkan tubuh bocah itu, yang digendong di tangan kanannya," imbuh staf kebun binatang lainnya, Craig Demitros.
Binti Jua membawa bocah itu ke pintu kandang untuk kemudian diambil oleh staf kebun binatang. Bocah itu dilarikan ke rumah sakit dan sembuh setelah dirawat 4 hari. Kisah dan foto-foto Binti Jua mendunia, sehingga membuatnya menjadi sensasi internasional dan bahkan dijuluki pahlawan.
Staf kebun binatang yang merawat Binti Jua menyebut gorila betina itu dibesarkan oleh manusia, sehingga dia terbiasa menghadapi manusia. Faktor lain yang menunjang keberuntungan bocah itu ialah, si anak dalam kondisi tak sadarkan diri. Sebabnya, jika si anak bergerak dan menangis, mungkin akan dianggap sebagai ancaman.
Baca juga: Gorila Ditembak Mati dan Perdebatan Panjang Soal Siapa yang Salah
Dalam insiden yang terjadi baru-baru ini di kebun binatang Cincinnati, bocah 3 tahun yang jatuh ke kandang masih dalam kondisi sadarkan diri dan bisa bergerak. Demi menyelamatkan bocah itu, staf kebun binatang terpaksa menembak mati gorila langka bernama Harambe, yang membawa bocah itu di antara kakinya.
![]() |
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini