"Saya pikir, itu keputusan yang sangat sulit," sebut Trump mengomentari keputusan pihak Kebun Binatang Cincinnati, Ohio menembak mati gorila jantan berusia 17 tahun, yang termasuk spesies langka Western lowland silverback, seperti dilansir Reuters dan CNN, Rabu (1/6/2016).
Pernyataan itu disampaikan Trump dalam konferensi pers di Trump Tower, New York pada Selasa (31/5), ketika dia ditanya wartawan soal polemik gorila bernama Harambe itu. Trump menyebut gorila itu terlihat tenang dan seperti seorang ibu dengan balitanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kasus Gorila Ditembak Mati, Orangtua Bocah AS Bisa Dijerat Pidana
"Dan ada kalanya ketika gorila itu terlihat cukup berbahaya. Saya pikir mereka tidak punya pilihan. Sungguh buruk tidak ada cara lain. Tapi saya pikir, sangat indah untuk melihat gorila seberat nyaris 226 kilogram dan penuh kekuatan itu, caranya memperlakukan bocah kecil itu," imbuhnya.
Namun Trump menekankan, gorila itu hanya memerlukan satu detik untuk melukai manusia, terlebih seorang bocah kecil. "Hanya dibutuhkan satu sentilan kecil dengan jarinya. Dan saya beritahu Anda, mereka mungkin tidak punya pilihan," tandasnya.
Bocah berusia 3 tahun (sebelumnya disebut 4 tahun) itu memanjat pagar pembatas dan jatuh ke dalam kandang gorila di kebun binatang Cincinnati, akhir pekan lalu, ketika orangtuanya lengah mengawasinya. Di dalam kandang, si gorila mengambil bocah itu dan sempat membiarkannya duduk tenang di dekatnya. Namun tak diduga, gorila itu menyeret bocah itu di kolam dan melemparkannya dengan kasar.
Baca juga: Gorila Ditembak Mati dan Perdebatan Panjang Soal Siapa yang Salah
Staf kebun binatang memutuskan menembak mati gorila itu. Bocah yang tidak disebut namanya itu selamat, meski dilaporkan sempat gegar otak. Namun protes dan kritikan keras muncul dari publik setempat, ditujukan pada orangtua balita itu dan pihak kebun binatang. Lebih dari 500 ribu tanda tangan didapat dalam petisi di situs Change.org yang menyerukan 'Keadilan untuk Harambe' dan meminta polisi mengadili orangtua bocah itu karena lalai.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini