Kasus Gorila Ditembak Mati, Orangtua Bocah AS Bisa Dijerat Pidana

Kasus Gorila Ditembak Mati, Orangtua Bocah AS Bisa Dijerat Pidana

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 01 Jun 2016 15:49 WIB
Warga meletakkan karangan bunga di dekat patung gorila di kebun binatang Cincinnati untuk Harambe (REUTERS/William Philpott)
Ohio - Kepolisian Cincinnati, Amerika Serikat (AS) menyebut orangtua balita yang jatuh ke kandang gorila, tengah menjadi fokus penyelidikan. Ada kemungkinan orangtua balita itu akan dijerat dakwaan pidana dalam insiden yang memicu ditembak matinya gorila langka tersebut.

Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (1/6/2016), kepolisian Cincinnati menyebut penyelidikan fokus pada tindakan orangtua dan keluarga balita ini, yang akhirnya memicu insiden menghebohkan pada akhir pekan lalu. Penyelidikan tidak fokus pada operasional maupun standar keselamatan di Kebun Binatang Cincinnati, yang menjadi lokasi gorila langka bernama Harambe ditembak mati demi menyelamatkan balita itu.

"Kami mengkaji dengan seksama fakta-fakta kasus ini," sebut Departemen Kepolisian Cincinnati dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Gorila Ditembak Mati dan Perdebatan Panjang Soal Siapa yang Salah



Pada Selasa (31/5) waktu setempat, kepolisian Cincinnati mengklarifikasi usia balita ini menjadi 3 tahun. Laporan media sebelumnya menyebut bocah laki-laki ini berusia 4 tahun. Kepolisian Cincinnati kini tengah mempertimbangkan kemungkinan menjeratkan dakwaan pidana dalam insiden ini, setelah sebelumnya menyatakan tidak ada yang akan dikenai pidana.

"Begitu penyelidikan mereka (kepolisian) selesai, mereka akan mengkoordinasikan dengan kantor kami soal kemungkinan dakwaan pidana," ucap jaksa Hamilton County, Joseph Deters, dalam pernyataan terpisah.
Gorila bernama Harambe yang ditembak mati (REUTERS/Cincinnati Zoo/Handout via Reuters)
Sejumlah saksi mata menyebut, bocah ini sempat meminta pada ibundanya untuk masuk ke dalam kandang gorila. Ketika orangtuanya lengah mengawasinya, bocah ini memanjat pagar pembatas setinggi 1 meter dan kemudian jatuh dari ketinggian 4,6 meter. Untungnya dia masuk ke parit yang mengelilingi bagian dalam kandang.

Staf kebun binatang terpaksa menembak mati gorila jantan berusia 17 tahun yang merupakan spesies langka ini, setelah gorila menyeret dan melemparkan bocah itu dengan kasar. Bocah itu berhasil selamat, namun protes dan kritikan keras muncul dari publik setempat.

Baca juga: Kasus Gorila Ditembak Mati di AS, Ibu Ini Minta Publik Tak Hakimi Dirinya

Beberapa saksi mata mengklaim gorila itu berusaha melindungi si bocah. Namun laporan petugas pemadam yang ada di lokasi menyebut bocah itu diperlakukan secara kasar. Direktur Cincinnati Zoo & Botanical Garden, Thane Maynard, menegaskan keputusan menembak mati gorila bernama Harambe itu sudah benar. Sebabnya, gorila itu tidak hanya membahayakan sang bocah tapi juga melukainya, terlepas apakah perilakunya dimaksudkan untuk melindungi.

Berusaha melihat insiden ini dari sisi Harambe, mantan pawangnya Jerry Stones mengatakan, keberadaan sosok asing di dalam habitatnya kemungkinan besar akan membuat bingung si gorila.

"Dalam kasus ini, si binatang menemukan hal aneh di dalam rumahnya. Dia mengenal manusia dewasa tapi dia tidak pernah berada di dekat anak-anak. Baunya serupa, bentuknya serupa, tapi 'Apakah ini? Apakah aku bisa bermain dengan hal ini? Apakah aku harus takut dengan hal ini? Apa yang harus aku lakukan?'" terang Stones kepada CNN.

Warga AS berduka atas kematian Harambe (REUTERS/William Philpott)


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads