Kapal Pengintai Prancis Dikerahkan Cari Kotak EgyptAir MS804 di Bawah Laut

Kapal Pengintai Prancis Dikerahkan Cari Kotak EgyptAir MS804 di Bawah Laut

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 27 Mei 2016 11:38 WIB
Ilustrasi pesawat EgyptAit di bandara Kairo, Mesir (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)
Paris - Operasi pencarian bawah laut untuk mencari bangkai dan kotak hitam pesawat EgyptAir MS804 di Laut Mediterania segera dimulai. Pencarian bawah laut ini melibatkan kapal pengintai milik militer Prancis.

"Operasi pencarian bawah laut akan dimulai dalam beberapa hari ke depan, dengan kedatangan kapal pengintai 'La Place' milik Angkatan Laut Prancis," demikian pernyataan Badan Keselamatan Udara Prancis, BEA, yang bekerja sama dengan otoritas Mesir untuk menyelidiki insiden MS804, seperti dilansir AFP, Jumat (27/5/2016).

Sedikitnya 66 penumpang dan awak pesawat EgyptAir yang terbang dari Paris, Prancis menuju Kairo, Mesir ini diyakini tewas. Para penyidik kini tengah mencari lokasi dua bagian kotak hitam pesawat yang diyakini sudah ada di dasar Laut Mediterania.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Tim Forensik Ambil DNA Keluarga Untuk Identifikasi Korban EgyptAir

Dua penyidik BEA berada di atas kapal La Place yang mulai berlayar dari Corsica, pulau milik Prancis yang terletak di Laut Mediterania pada Kamis (26/5) waktu setempat. Kapal pengintai Prancis itu dilengkapi tiga kendaraan bawah laut yang dikenal sebagai Detector 6000, yang bisa mendeteksi sinyal yang dipancarkan kotak hitam pesawat.

"Otoritas Mesir akan memimpin pencarian dengan kendaraan bawah laut ini (dengan bantuan BEA)," imbuh pernyataan BEA.

Sementara itu, pembicaraan masih berlangsung untuk pengerahan kapal kedua yang dilengkapi dengan robot penjelajah bawah laut dan kemampuan untuk mencari objek di kedalaman hingga 3 ribu meter di bawah permukaan laut.

Baca juga: Cari Kotak Hitam EgyptAir di Laut Mediterania, 2 Perusahaan Asing Dilibatkan

Waktu terus berjalan karena kotak hitam pesawat jenis Airbus A320 itu hanya bisa memancarkan sinyal selama satu bulan setelah insiden menimpa pesawat. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marck Ayrault pada Rabu (25/5) menyatakan, Mesir telah mengontrak dua perusahaan Prancis untuk membantu mencari kotak hitam. Kedua negara akan bersama-sama menanggung biaya operasi pencarian ini.

Secara terpisah, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat. Seluruh kemungkinan masih dianalisis, termasuk serangan teror.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads