"Dari awal, saya mengatakan bahwa saya akan terus berlanjut selama ada jalan yang jelas pada kemenangan. Malam ini, saya ucapkan maaf, tampaknya jalan itu telah tertutup," ucap Cruz yang menjabat Senator Texas ini kepada para pendukungnya di Indianapolis, Indiana, seperti dilansir AFP, Rabu (4/5/2016).
"Bersama, kita meninggalkan semuanya di lapangan di Indiana. Kita telah memberikan semuanya yang kita punya, tapi para pemilih memilih jalan lain," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan berat hari, tapi penuh optimisme yang tidak ada batasnya untuk jangka panjang masa depan negara kita, kami menghentikan kampanye kami," tegas Cruz.
Sejumlah prediksi awalnya menyebut Cruz yang dikenal sebagai sosok konservatif Kristen, akan menang mudah di Indiana. Namun ternyata momentum kemenangan besar Trump dalam pemilihan awal pekan lalu di lima negara bagian sekaligus, masih menyelimuti pengusaha real estate itu.
Penghitungan CNN menunjukkan Trump berhasil memperoleh 53 persen suara, sedangkan Cruz meraup 37 persen suara dan Gubernur Ohio John Kasich dengan 8 persen suara. Kemenangan Trump yang kesekian kali ini semakin memperkuat dominasinya.
Baca juga: Senator Partai Republik Sebut Donald Trump akan Memicu Tragedi 9/11 Lainnya
Dengan mundurnya Cruz, kini tinggal Kasich satu-satunya pesaing Trump. Dalam pernyataannya, Kasich bersumpah akan tetap ikut pencapresan Partai Republik. Sebagai satu-satunya harapan, Kasich diharapkan bisa menghalangi Trump untuk mencapai batas aman 1.237 delegate yang diperlukan demi memenangi pencapresan pada konvensi partai di Cleveland, Juli mendatang.
"Selama masih mungkin, Gubernur Kasich akan berjuang untuk jalur lebih tinggi. Ted Cruz menjalankan kampanye kuat, membela prinsip konservatif, dan mengungkapkan banyak hal soal Donald Trump. Gubernur Kasich akan terus berkampanye dan menawarkan para pemilih, pilihan yang jelas bagi negara kita," ujar pakar strategi Kasich, John Weaver, seperti dilansir Reuters.
(nvc/ita)