Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang angkat bicara terkait pembangunan jalan yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Bagaimana responsnya?
"Mengenai pembangunan jalan ini, (Pemkab) mengandalkan dari transfer ke daerah (TKD) dari pusat. Kalau dari APBD nggak kebagian karena PAD-nya terlalu kecil, PAD Rp 350 miliar kurang lebih," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang, Asep Rahmat, kepada wartawan, Kamis (25/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asep mengaku Pemkab Pandeglang terus melakukan komunikasi ke Pemprov Banten dan pemerintah pusat, agar memberikan bantuan pembangunan jalan. Saat ini, katanya, Pemprov Banten telah membangun 25 ruas jalan di Pandeglang, melalui program bangun jalan desa sejahtera atau Bang Andra.
"Tahun sekarang ada 25 ruas yang dibangun oleh provinsi melalui program Bang Andra," katanya.
Asep melanjutkan, pada tahun ini, Pemkab Pandeglang hanya mengalokasikan pembangunan jalan melalui pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Pandeglang. Ia menyatakan jumlah tersebut tidak terlalu signifikan.
"Ada (pembangunan) cuman pokir, nggak signifikan," katanya.
Diketahui, warga di Kampung Pilar, Desa Mangkualam, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, berpatungan untuk memperbaiki jalan di wilayah mereka. Perbaikan jalan dilakukan warga secara swadaya karena jenuh menunggu perbaikan dari pemerintah.
"Karena memang sudah terlalu jenuh, pemerintahan sekarang sudah berlanjut yang baru, sampai sekarang belum ada tindakan apa pun dari pemerintah, itu yang membuat kami tergugah mengadakan swadaya," kata warga setempat, Makrom, kepada wartawan, Rabu (24/9).
(zap/zap)