Melalui media sosial, seperti dilansir media AS, USA Today, Kamis (7/4/2016), Snowden banyak mengomentari para tokoh dan pemimpin dunia yang terseret bocoran dokumen milik firma hukum Mossack Fonseca yang berbasis di Panama tersebut.
"Dengan skandal di Rusia, China, Inggris, Islandia, Ukraina dan banyak lagi, mungkin harus ada aturan baru: jika Anda bertanggung jawab atas suatu negara, jaga uang Anda tetap di dalam," sindir Snowden melalui akun Twitter resmi miliknya @Snowden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Screenshot komentar Edward Snowden soal Panama Papers (Twitter/@Snowden) |
Perdana Menteri Inggris David Cameron terseret skandal ini setelah nama mendiang ayahnya, Ian Cameron, tercantum dalam dokumen itu. Ian yang berprofesi sebagai pialang saham semasa hidup ini, menjadi klien Mossack Fonseca yang mendirikan perusahaan offshore bernama Blairmore di wilayah bebas pajak.
Kantor PM Inggris awalnya menyebut temuan itu sebagai urusan pribadi. Snowden langsung melontarkan komentar menyindir PM Cameron. "Oh, sekarang dia tertarik pada privasi," tulis Snowden lewat akun Twitter-nya pada Senin (4/4) setelah Panama Papers dirilis.
Baca juga: Ayahnya Terjerat Dokumen Panama, PM Cameron Tegaskan Dirinya Tak Terlibat
Dalam pernyataan lanjutan, kantor PM Cameron memastikan sang PM tidak memiliki saham di perusahaan tersebut. PM Cameron sendiri juga menegaskan dirinya tidak punya saham dan hanya menggunakan gajinya sebagai PM serta sejumlah tabungan.
Pada Selasa (5/4), Snowden mengomentari pengunduran diri PM Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson yang namanya tercantum dalam Panama Papers. "Pengunduran diri PM Islandia mungkin menjelaskan mengapa PM Inggris sangat bersikeras bahwa publik tidak punya hak untuk tahu soal keuangan 'privasi' seorang PM," sebut Snowden.
Baca juga: PM Islandia Mengundurkan Diri Terkait Dokumen Panama
Bocoran dokumen Panama yang pertama didapat surat kabar Jerman, Suddeutsche Zeitung, berisi sekitar 11,5 juta dokumen rahasia termasuk 4,8 juta email. Jumlah itu jauh lebih besar jika dibandingkan dokumen rahasia Badan Keamanan Nasional AS (NSA) yang dibocorkan Snowden tahun 2013 lalu, yang hanya mencapai 1,7 juta dokumen. Atau dengan kata lain, bocoran NSA hanya sekitar 15 persen dari total Panama Papers.
Dalam komentarnya, Snowden yang hingga tahun 2015 dilaporkan tinggal di lokasi tak diketahui di Rusia ini menyebut Panama Papers mewakili 'bocoran terbesar dalam sejarah jurnalisme data'.
Screenshot komentar Edward Snowden soal Panama Papers (Twitter/@Snowden) |
Baca juga: Anak-anaknya Terseret, PM Pakistan Bentuk Komisi Selidiki Dokumen Panama
(nvc/ita)












































Screenshot komentar Edward Snowden soal Panama Papers (Twitter/@Snowden)
Screenshot komentar Edward Snowden soal Panama Papers (Twitter/@Snowden)