Ayahnya Terjerat Dokumen Panama, PM Cameron Tegaskan Dirinya Tak Terlibat

Ayahnya Terjerat Dokumen Panama, PM Cameron Tegaskan Dirinya Tak Terlibat

Rini Friastuti - detikNews
Rabu, 06 Apr 2016 02:30 WIB
Foto: PM Inggris David Cameron saat berbicara tentang kaitannya di kasus Panama Papers (AFP Photo/Christopher Furlong)
London - Nama mendiang ayah PM Inggris David Cameron, Ian Cameron, disebut dalam bocoran dokumen Panama atau Panama Papers. Dalam pernyataan resminya, Cameron menegaskan bahwa dirinya tak memiliki memiliki sangkut paut dalam kasus yang menjerat nama ayahnya tersebut.

Bocornya Panama Papers dari firma hukum Mossack Fonseca memunculkan fakta mengejutkan bagaimana Ian Cameron menghindari pajak selama 30 tahun dengan menyimpan dana investasinya di Bahama. Dihadapkan dengan keinginan partai oposisi untuk investigasi terkait kebocoran dokumen tersebut, Cameron mengatakan harta kekayaannya hanyalah gaji, sejumlah simpanan dan rumah.

"Saya tak memiliki saham, tak memiliki dana offshore, tak ada yang seperti itu," ujar Cameron seperti dilansir AFP, Rabu (6/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ian Cameron yang dikenal sebagai pialang saham ternama disebut bersama sejumlah anggota Partai Konservatif Inggris, kemudian mantan anggota parlemen Partai Konservatif serta pendonor partai tersebut. Juru bicara PM Cameron enggan mengomentari hal tersebut dan menyebutnya sebagai persoalan pribadi keluarga PM.

Walaupun begitu, dalam pernyataan resmi pada Selasa (5/4) menegaskan bahwa Cameron, istri dan anak-anaknya tidak mendapatkan keuntungan apa-apa dari dana offshore tersebut.

Fakta yang terungkap atas ayahnya membuat malu Cameron, yang diketahui akan memimpin upaya internasional untuk meningkatkan transparansi keuangan dengan menyelenggarakan KTT anti korupsi bulan depan. Walaupun begitu, dia berjanji bahwa otoritas Inggris akan melakukan penyelidikan terkait Panama Papers ini.

Ian Cameron membantu mendirikan Blairmore Holdings Inc di Bahama pada awal tahun 1980-an dan dilaporkan sebagai satu dari 5 orang direktur perusahaan yang berbasis di Inggris hingga kematiannya pada tahun 2010. Aktivitasnya di kawasan surga pajak tersebut telah beredar di publik, namun bocornya Panama Papers menujukkan fakta bahwa perusahaan tersebut telah menghindari pajak selama bertahun-tahun.

"Selama 30 tahun, Blairmore tidak pernah membayar sepeserpun pajak di Inggris," sebut koran The Guardian yang telah melihat dokumen tersebut bersama BBC. (rni/miq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads