Perusahaan Malaysia 1MDB Dituding Ikut Biayai Produksi Film Hollywood

Perusahaan Malaysia 1MDB Dituding Ikut Biayai Produksi Film Hollywood

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 04 Apr 2016 16:10 WIB
Ilustrasi (REUTERS/Olivia Harris)
Kuala Lumpur - Perusahaan investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang bermasalah kembali menuai tudingan. Kali ini, 1MDB dituding mengalirkan dana untuk membiayai pembuatan film Hollywood 'The Wolf of Wall Street' tahun 2013 lalu.

Dilaporkan media Amerika Serikat, Wall Street Journal (WSJ), seperti dilansir Reuters, Senin (4/4/2016), penyidik global meyakini sejumlah dana yang digunakan untuk membuat film yang masuk nominasi Oscar itu, dialirkan dari 1MDB.

Perdana Menteri Najib Razak menjabat sebagai pemimpin dewan penasihat perusahaan negara tersebut. Dalam laporannya ini, WSJ mengutip sejumlah sumber yang diklaim memahami penyelidikan global terhadap 1MDB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan WSJ dalam laporannya, dana 1MDB itu dialirkan ke sebuah perusahaan produksi film kecil bernama Red Granite Pictures, yang memberikan lebih dari US$ 100 juta untuk mendanai film yang dibintangi aktor ternama Leonardo DiCaprio dan disutradarai Martin Scorsese.

Baca juga: PM Najib Dikabarkan Habiskan Rp 199 M Beli Barang Mewah di Luar Negeri

Menanggapi laporan WSJ ini, pihak 1MDB langsung menyampaikan bantahan. Dalam pernyataannya, 1MDB menyatakan tidak pernah berinvestasi maupun mentransfer sejumlah dana ke Red Granite Pictures, baik secara langsung maupun melalui perantara.

"Kami menyangkal tudingan yang menyebut 1MDB mendanai produksi film 'The Wolf of Wall Street', juga menyangkal tudingan keterlibatan dengan film itu dalam kapasitas apapun, seperti yang ditudingkan atau diisyaratkan oleh sejumlah laporan media baru-baru ini," demikian pernyataan 1MDB.

Namun disebutkan WSJ, situs Red Granite Pictures menyebut putra tiri PM Najib, Riza Aziz, sebagai wakil pendiri dan wakil ketua perusahaan produksi film tersebut.

Penyelidikan terhadap keuangan 1MDB tengah dilakukan di beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Swiss dan Luksemburg. Menurut sumber yang dikutip WSJ, penyidik di dua negara berbeda meyakini aliran dana sebesar US$ 155 juta, yang disebut berasal dari 1MDB, ditransfer kepada Red Granite pada tahun 2012 lalu.

Aliran dana itu, sebut sumber yang dikutip WSJ, ditransfer melalui sejumlah offshore shell company atau perusahaan bayangan. Offshore shell company merupakan perusahaan yang memang berdiri, namun tidak melakukan transaksi bisnis dan tidak memiliki aset. Keberadaan perusahaan seperti ini membuat penegak hukum sulit melacak pemilik sebenarnya.

Baca juga: AS Selidiki Pembelian Properti Rp 2 T Milik Putra PM Najib

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads