AS Selidiki Pembelian Properti Rp 2 T Milik Putra PM Najib

AS Selidiki Pembelian Properti Rp 2 T Milik Putra PM Najib

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 22 Sep 2015 12:08 WIB
Najib Razak (AFP PHOTO/FILES/MOHD RASFAN)
Washington - Ada pembelian properti mewah senilai lebih dari US$ 150 juta atau setara Rp 2,1 triliun dalam kasus dugaan korupsi yang diselidiki otoritas Amerika Serikat. Nama Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak terseret karena properti itu dicurigai dibeli dengan uang negara dari badan investasi milik negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Menurut surat kabar AS, New York Times, Selasa (22/9/2015), yang melakukan penelusuran terhadap kasus ini, penyelidikan dugaan korupsi ini terkait pembelian sejumlah properti mewah oleh putra tiri Najib, Riza Aziz dan juga seorang kerabat dekat keluarga PM Najib, yakni pengusaha asal Malaysia bernama Jho Low, yang pernah terlibat transaksi bisnis dengan 1MDB. Najib merupakan ketua badan penasihat 1MDB.

Pertanyaan yang muncul ialah dari mana Aziz mendapatkan uang untuk membeli properti mewah di AS. Hasil penelusuran New York Times menyebutkan, pembelian ini dilakukan dengan menggunakan shell company atau perusahaan bayangan, semacam perusahaan yang memang berdiri, namun tidak melakukan transaksi bisnis dan tidak memiliki aset. Perusahaan bayangan biasa digunakan dalam pembelian real estate untuk alasan privasi dan membuat penegak hukum sulit melacak pemilik sebenarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rincian dari skandal korupsi yang melibatkan PM Najib dan orang-orang dekatnya sangat rumit dan memiliki banyak aspek. Tidak hanya AS, Swiss dan Hong Kong juga tengah menyelidiki skandal korupsi yang menyelimuti PM Najib dan 1MDB, namun dalam aspek yang berbeda.

Untuk AS, penyidik fokus pada sejumlah properti yang dibeli anak tiri Najib dan juga Low. Dituturkan sumber yang memahami penyelidikan ini kepada New York Times, properti mewah itu bisa disita otoritas AS jika terbukti dibeli dengan dana hasil korupsi. Penyelidikan dilakukan Kleptocracy Initiative, unit bagian Departemen Kehakiman AS yang banyak menyita properti AS yang dimiliki pejabat negara lain yang terlibat korupsi.

AS juga menyelidiki aliran dana sebesar US$ 681 juta atau setara Rp 9,8 triliun yang disebut sebagai pembayaran, yang diketahui masuk ke dalam rekening pribadi PM Najib. Transaksi pembayaran ini dilakukan melalui sebuah bank AS, Wells Fargo sehingga AS berhak melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Menanggapi penyelidikan ini, perwakilan Aziz menyatakan Aziz tidak sedang menjadi fokus penyelidikan kasus apapun dan menegaskan bahwa aktivitas bisnis Aziz tidak pernah menyalahi aturan. Sedangkan juru bicara Low menyatakan, pihaknya tidak mendapat pemberitahuan soal penyelidikan yang menyeret pengusaha Malaysia ini dan juga menyebut aktivitas bisnisnya sudah sesuai aturan yang berlaku.

Kepada New York Times sebelumnya, kantor PM Najib membantah PM Malaysia itu terlibat pembelian properti oleh anak tirinya dan juga Low. (nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads