Mulai Disidang, Pembajak EgyptAir Ingin Temui Mantan Istri dan Anak-anak

Pesawat EgyptAir Dibajak

Mulai Disidang, Pembajak EgyptAir Ingin Temui Mantan Istri dan Anak-anak

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 30 Mar 2016 17:27 WIB
Seif El Din Mustafa (tengah) (REUTERS/Yiannis Kourtoglou)
Larnaca - Pelaku pembajakan pesawat maskapai Mesir, EgyptAir, Seif El Din Mustafa mulai disidang di Siprus. Kepada polisi, Mustafa buka suara dan mengaku pembajakan ini dilakukan karena dirinya ingin bertemu dengan istri dan anak-anaknya.

Mustafa (59) yang warga negara Mesir ini, menyerahkan diri setelah membajak dan menyandera 55 penumpang serta 7 awak. Dalam sidang yang digelar di Larnaca, seperti dilansir Reuters, Rabu (30/3/2016), pengadilan memerintahkan agar Mustafa tetap ditahan hingga 8 hari ke depan atas dugaan pidana pembajakan, penculikan, mengancam dengan kekerasan, serta terjerat dakwaan terkait terorisme dan kepemilikan bahan peledak.

Dua dakwaan terakhir terkait dengan klaim Mustafa saat membajak pesawat yang mengaku dirinya mengenakan sabuk peledak. Menurut otoritas Siprus, pemeriksaan menunjukkan sabuk peledak itu palsu. Dalam sidang, Mustafa tidak memberikan keterangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Heboh Penumpang EgyptAir Foto Bareng dengan Pembajak 'Bersabuk Bom'

Ketika meninggalkan pengadilan dengan menumpang jeep polisi, Mustafa sempat menjulurkan tangannya keluar jendela sembari memamerkan tanda 'v' dengan jarinya. Secara terpisah, kepolisian Siprus merilis pernyataan pertama Mustafa setelah ditangkap pada Selasa (29/3).

"Ketika seseorang tidak bisa menemui keluarganya selama 24 tahun dan ingin menemui istri serta anak-anaknya, dan pemerintah Mesir tidak mengizinkannya, apa yang seharusnya dia lakukan?" ucap Mustafa kepada kepolisian Siprus.

Pembajak EgyptAir, Seif El Din Mustafa (REUTERS/Yiannis Kourtoglou)


Rincian dan penjelasan soal pernyataan Mustafa itu tidak diberikan oleh kepolisian. Informasi sejumlah media lokal Mesir dan Siprus menyebut, Mustafa memiliki mantan istri di Siprus dan disebutkan juga pria Mesir ini pernah tinggal di Siprus hingga tahun 1994.

Ketika membajak pesawat jenis Airbus 320, Mustafa sempat melemparkan surat berbahasa Arab yang diminta untuk diserahkan kepada mantan istrinya di Siprus. Pesawat rute domestik Alexandria-Kairo itu dibajak dan dipaksa oleh Mustafa untuk mendarat di Siprus.

Otoritas Siprus menyebut Mustafa dalam kondisi kejiwaan tidak stabil. Sedangkan Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan Mustafa pernah terlibat sejumlah kasus pidana, seperti pemalsuan, penipuan, perampokan hingga kasus narkoba di Mesir.

Baca juga: Pembajak EgyptAir Pernah Kabur dari Penjara Saat Kerusuhan Mesir

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads