Dalam wawancara dengan acara CNN 'State of the Union' seperti dilansir AFP, Senin (29/2/2016), Trump yang kini menjadi kandidat terdepan Partai Republik ini mengaku tak tahu apa-apa soal Duke dan kelompoknya.
"Saya tidak tahu kelompok apa yang Anda bicarakan. Anda tentu tidak ingin saya mengecam kelompok yang tidak saya ketahui. Saya harus memeriksa soal hal ini," ucap Trump kepada jurnalis Jake Tapper, pembawa acara 'State of the Union'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kelompok penuh kebencian tidak memiliki tempat di Amerika. Kita lebih kuat bersama. Titik," ucap Gubernur Ohio Joh Kasich yang juga saingan Trump dalam pencapresan.
"Sungguh menyedihkan. @realDonaldTrump Anda lebih baik dari ini. Kita semua setuju, rasialisme salah, KKK mengerikan," sebut kandidat Partai Republik lainnya, Ted Cruz.
"Kita tidak bisa menjadi partai yang menominasikan seseorang yang menolak untuk mengecam supremasi (kulit putih) dan Ku Klux Klan. Tidak hanya salah, hal itu membuatnya (Trump) tidak bisa dipilih," tegas saingan Trump lainnya, Marco Rubio.
Dilaporkan CNN, Duke melontarkan dukungannya untuk Trump via Facebook pada Kamis (25/2). Tidak hanya itu, Duke bahkan menyerukan kepada para pendukungnya untuk memilih Trump. "Tidak memilih Donald Trump pada saat ini sama saja pengkhianatan terhadap leluhur Anda," ucapnya.
Liga Anti-Penghasutan menyerukan kepada Trump untuk menjauhkan diri dari Duke dan kelompok supremasi kulit putih lainnya.
Baca juga: Perang Verbal Capres AS Memanas, Marco Rubio Sebut Donald Trump Penipu (nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini