"Tak heran bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena-fenomena alam tersebut. Inilah yang nantinya banyak memengaruhi tulisan-tulisannya tentang alam," tulis wikipedia.org, Jumat, (6/1/2012).
Baru menginjak usai 10 tahun, Gibran pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat bersama ibu dan kedua adik perempuannya. "Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke 19," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, berturut-turut Gibran membuat karyanya. Sebelum 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggris, 'The Madman', 'His Parables and Poems'. Pada 1923, keluarlah karya yang cangat terkenal, 'Sang Nabi'. Dalam Sang Nabi, Gibran seperti bernyanyi menembangkan mistitisme dan kebijakan Timur, imajinasinya menjelma menjadi semacam wahyu.
10 April 1931
Tubuh Gibran dibiarkan digerogoti sirosis hepatis dan tuberkulosis dan dia selalu menolak untuk dirawat di rumah sakit. Perjalanan hidup Gibran harus selesai pada 11 malam di Rumah Sakit St Vincent's, Greenwich Village, New York.
(asp/her)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini