Komnas HAM-KPK Bahas Kasus Novel Baswedan

Foto

Komnas HAM-KPK Bahas Kasus Novel Baswedan

Grandyos Zafna - detikNews
Jumat, 16 Mar 2018 20:29 WIB

Jakarta - Tim pemantau kasus Novel Baswedan bentukan Komnas HAM menemui pimpinan KPK untuk membahas kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Tim pemantau kasus Novel Baswedan bentukan Komnas HAM dan pimpinan KPK menggelar jumpa pers seusai pertemuan.
"Kami sepakati bahwa antara KPK memang ada partner dari penyelidik dan penyidik Polri yang mengawasi dan melakukan penyidikan terhadap pencari penyerang Novel Baswedan, di KPK sudah memiliki timnya. Maka tim itu akan menjadi partner dengan tim yang dibentuk Komnas HAM," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (16/3/2018).
Menurut Syarif, Kapolda Metro Jaya Idham Aziz berniat mempresentasikan proses penyidikan kasus teror penyiraman air keras tersebut. Presentasi itu, disebut Syarif, ditujukan kepada Komnas HAM dan Ombudsman.
Di tempat yang sama, ketua tim pemantauan kasus Novel Baswedan, Sandrayati Moniaga, mengaku masih mencari fakta terkait teror tersebut. Selain itu, Sandra menyebut pencarian fakta termasuk tentang hambatan Polri yang belum mengungkap kasus yang segera 'berulang tahun' tersebut.
Tim pemantau kasus teror air keras ke Novel Baswedan memiliki waktu 3 bulan untuk membantu pengungkapan pelaku teror tersebut. Nantinya, tim bentukan Komnas HAM itu akan memberikan rekomendasi kepada Polri dan KPK.
Nantinya, setelah tim tersebut selesai bertugas, hasilnya akan diparipurnakan Komnas HAM. Dari paripurna tersebut, lanjut Anam, akan ditentukan rekomendasi bagi pihak eksternal, dalam hal ini Polri dan KPK.
Komnas HAM-KPK Bahas Kasus Novel Baswedan
Komnas HAM-KPK Bahas Kasus Novel Baswedan
Komnas HAM-KPK Bahas Kasus Novel Baswedan
Komnas HAM-KPK Bahas Kasus Novel Baswedan
Komnas HAM-KPK Bahas Kasus Novel Baswedan
Komnas HAM-KPK Bahas Kasus Novel Baswedan


Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads