"Karena kenapa bukan Kang Emil, karena saya melihat Kang Emil, dalam tanda petik ya tidak lebih besar representrasinya dari pada Mas Anies bila dikaitkan dengan representasi kaum religius," ujar Effendi di program d'Rooftalk Detikcom, Rabu (9/6/2021)
Effendi menilai Kang Emil cenderung merepresentasikan sebagai kaum nasionalis.
"Walaupun mas Anies keturunan bibit bobotnya juga dari nasionalis," sambung Effendi.
Effendi menyatakan penilaian yang dilakukan terhadap Anies Baswedan dan Ridwan Kamil jangan dilihat dari sisi negatif. Menurutnya, Perspektif itu hendaknya juga bisa digunakan oleh lembaga survei capres dan cawapres 2024.
"Sekali lagi tidak hanya pragmatis ini dengan ini kemudian matematis sekali didukung partai ini lalu dikondisikan diciptakan siapa lawannya kemudian KPU-nya dikerjakan, sistemnya dikerjakan. Aduh sudah cukuplah itu makanya hasilnya Indonesia tidak pernah makmur, mari kita kembali ke norma-norma demokrasi yang hakiki juga," tutupnya.
(edo/hnf)