Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember tengah menyiapkan program penempatan pekerja migran prosedural yang menyasar keluarga miskin ekstrem sebagai strategi pengentasan kemiskinan. Pada tahun 2025, Pemkab Jember akan memulai uji coba pengiriman 20 calon pekerja migran ke Jepang dan Korea Selatan (Korsel).
Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menyebut program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto agar daerah aktif menyiapkan tenaga kerja yang berangkat melalui jalur resmi.
"Tahun depan akan kita kirim 20 calon PMI dari keluarga miskin ekstrem ke Jepang atau Korea sebagai uji coba," kata Gus Fawait, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/12/2025).
Gus Fawait menyampaikan mulai 2026 program ini akan diperluas untuk minimal 1.000 anak dari keluarga miskin ekstrem. Semua diberangkatkan melalui jalur resmi agar memiliki kepastian gaji, perlindungan hukum, dan pendampingan penuh.
"Jika prosedural, semua jelas, gaji, tempat kerja, sampai kepulangannya," tegas Gus Fawait.
Para calon PMI sudah mulai mengikuti pelatihan bahasa Jepang dan bahasa Korea yang didanai melalui P-APBD. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jember memastikan pelatihan rampung awal Desember.
"Kami melatih 10 calon PMI untuk Jepang dan 10 untuk Korea. Semua dari keluarga kategori desil satu sampai lima," jelas Kepala Disnaker (Kadisnaker) Jember Yuliana Harimurti.
Pemkab Jember juga menggandeng Bank Jatim agar calon pekerja tidak terjebak pinjaman rentenir. Melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR), biaya keberangkatan dapat ditanggung tanpa membebani keluarga.
"Kami ingin memastikan mereka berangkat aman tanpa hutang yang mencekik," ujar Yuliana.
Selain menjamin keberangkatan, pemerintah juga memastikan perlindungan jaminan sosial bagi seluruh calon PMI.BPJS Ketenagakerjaan menyebut perlindungan mencakup masa pra-penempatan, selama bekerja di luar negeri, hingga satu bulan setelah kembali ke Tanah Air.
Program ini diharapkan menjadi pintu keluar kemiskinan ekstrem sekaligus menekan keberangkatan ilegal yang selama ini banyak menimbulkan masalah bagi pekerja migran.
Simak Video "Video: Kementerian P2MI Targetkan Pengiriman 425 Ribu Pekerja Migran di 2025"
(akn/ega)