Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi banjir, dan genangan di musim penghujan. Ia menilai adanya indikasi curah hujan yang tinggi harus segera di tanggulangi dengan langkah mitigasi yang cepat, terukur, dan menyeluruh.
Menurut Bang Kent -sapaan akrab Hardiyanto Kenneth-, penanganan banjir di ibu kota tidak boleh lagi dilakukan secara parsial maupun reaktif. Ia meminta Pemprov DKI Jakarta dan masyarakat bergerak dengan strategi terpadu yang menggabungkan penguatan infrastruktur, dan kesadaran lingkungan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
"Upaya penanganan banjir bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mutlak. Kita harus menghadapi ini dengan keseriusan, perencanaan matang, dan kolaborasi antar lintas sektor. Jakarta yang menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi nasional tidak boleh terus berada dalam siklus tahunan bencana banjir yang menggerus kualitas hidup jutaan warga," tegas Kent dalam keterangannya, Senin (8/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu menilai, bahwa setiap musim hujan selalu memunculkan kembali masalah yang sebenarnya dapat dicegah. Genangan, menurutnya, bukan hanya soal infrastruktur yang rusak, tetapi juga menimbulkan dampak luas mulai dari mobilitas warga, kesehatan, hingga kerugian ekonomi yang besar.
"Kita tidak boleh hanya bergerak setelah bencana terjadi. Yang diperlukan adalah pendekatan preventif yang komprehensif dan berbasis data ilmiah," sambungnya.
Infrastruktur Harus Dipercepat, Bukan Sekadar Tambal Sulam
Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu menekankan, bahwa pembangunan infrastruktur pengendali banjir harus menjadi prioritas yang tidak bisa dinegosiasikan. Proyek normalisasi dan naturalisasi sungai harus di lakukan kembali secara konsisten, sistem drainase perlu ditata ulang secara menyeluruh, dan seluruh pompa air, stasioner maupun mobile, wajib berada dalam kondisi prima. Ia juga mendorong percepatan pembangunan waduk, reservoir, dan sumur resapan skala besar.
"Infrastruktur bukan hanya soal beton dan alat berat. Ini adalah komitmen jangka panjang terhadap keselamatan warga," ucapnya.
Menurutnya, pembersihan saluran dan sungai harus kembali digencarkan, termasuk penataan daerah aliran air yang selama ini banyak terganggu oleh sedimentasi dan sampah. Lalu penanaman pohon dan penambahan ruang hijau dilakukan lebih intensif, khususnya di wilayah yang minim area resapan.
"Penanganan banjir bukan hanya soal membangun turap atau pompa. Penataan lingkungan, penghijauan, dan pemulihan daerah resapan harus berjalan bersamaan. Karena banyak wilayah padat yang saluran mikronya tersumbat atau ukurannya tidak memadai. Ini harus dibenahi segera jika kita ingin mencegah banjir dari hulu hingga hilir," katanya.
Kenneth turut menyoroti kawasan pesisir yang rentan banjir rob. Ia menyebut penguatan turap dan perbaikan tanggul laut harus dipercepat agar tidak menimbulkan krisis baru ketika air laut pasang.
Kesadaran Lingkungan Menjadi Penentu Keberhasilan
Meski begitu, Kent mengingatkan, bahwa infrastruktur secanggih apa pun tidak akan bekerja maksimal jika masyarakat masih abai terhadap kebersihan lingkungan.
"Permasalahan sampah masih menjadi penyebab utama penyumbatan aliran air. Ruang terbuka hijau terus tergerus. Kesadaran kolektif harus dibangun. Menjaga lingkungan bukan kegiatan musiman, tetapi harus menjadi budaya," jelasnya.
Oleh karena itu, Kent meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang sampah yang tidak dikelola dengan baik, dan dibuang sembarangan bisa mengakibatkan penimbunan dan akhirnya mengakibatkan banjir.
"Jangan hanya edukasi soal langkah-langkah mitigasi bencana banjir saja seperti cara pembuatan tenda, memasang rambu-rambu kebencanaan, tapi juga harus mengedukasi masyarakat terkait bagaimana pentingnya pelestarian lingkungan melalui pemanfaatan sampah dan jika tidak dikelola dengan baik bisa mengakibatkan banjir. Karena itu, masyarakat mulai sejak dini harus disosialisasikan mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik," tegasnya.
Kent berharap agar masyarakat semakin kuat kesadarannya untuk bijak mengelola sampah dari rumah masing-masing. Masyarakat bisa mulai peduli terhadap sampah dengan memperhatikan prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle). Dan menjaga lingkungan serta mematuhi aturan akan menjaga wilayah Jakarta dari ancaman banjir.
"Kesadaran jangan buang sampah sembarangan harus kita lakukan demi kebaikan bersama, agar Jakarta terbebas dari banjir. Karena partisipasi aktif masyarakat seperti menjaga lingkungan akan berdampak pada pengurangan risiko banjir di Jakarta," tuturnya.
Ancaman Banjir Rob Kian Serius
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta itu pun menyoroti kondisi pesisir Jakarta yang setiap tahun menghadapi ancaman semakin besar, akibat penurunan muka tanah dan naiknya permukaan air laut. Ia mencontohkan wilayah Muara Baru, Muara Angke, Penjaringan, dan pesisir Jakarta Utara yang kini hidup dalam risiko harian.
"Pembangunan tanggul laut dan penguatan sistem polder harus dipercepat. Tetapi tetap harus memperhatikan aspek sosial agar tidak menimbulkan masalah baru," katanya.
Kent mengingatkan, bahwa masalah banjir tidak bisa hanya ditangani oleh satu institusi saja. Jakarta membutuhkan koordinasi erat antara Pemprov DKI, pemerintah pusat, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat. Ia menyoroti pentingnya program yang berkelanjutan meski terjadi pergantian kepemimpinan.
"Kita tidak boleh lagi mengulangi pengalaman masa lalu, ketika program besar terhenti hanya karena perbedaan prioritas politik dan ego sektoral. Lalu untuk sektor swasta dan pengembang properti untuk tidak lagi menganggap analisis dampak lingkungan sebagai formalitas belaka," tegasnya.
Kent pun mengajak masyarakat Jakarta untuk berperan aktif menjaga lingkungan dan mendukung program pencegahan banjir.
"Mari kita wujudkan Jakarta yang lebih hijau, sehat, dan tangguh dalam menghadapi perubahan iklim. Ini harus menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai warga yang mencintai kotanya," tutupnya.
Lihat juga Video 'Jalan di Kawasan JIS Terendam Banjir Rob, Sejumlah Motor Mogok':
(mpr/ega)










































