Tinjau Muara Baru Jakut, Pramono Minta Pembangunan Tanggul Raksasa Dilanjut

Tinjau Muara Baru Jakut, Pramono Minta Pembangunan Tanggul Raksasa Dilanjut

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Senin, 08 Des 2025 09:28 WIB
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau tanggul pembatas air laut di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Pramono meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta untuk melanjutkan pembangunan (NCICD) atau tanggul raksasa.

Pramono tiba di lokasi Senin (8/12/2025) pukul 07.35 WIB. Setibanya di lokasi, Pramono langsung naik beton di samping tanggul untuk melihat kondisi lokasi.

Pramono didampingi Asisten Pembangunan Jakarta Afan Adriansyah, Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat dan Kepala Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Ika Agustin Ningrum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tetap meminta kepada Dinas Sumber Daya Air untuk melanjutkan pembangunan di tahun 2025, 2026 ini untuk NCICD, National Capital Integrated Coastal Development," kata Pramono usai meninjau tanggul.

ADVERTISEMENT

"Pekerjaan yang saya minta untuk dilanjutkan, yang pertama adalah segmen Asahimas panjang 1,2 kilometer, segmen Ancol Barat Seafront sepanjang 0,8 kilometer, tanggul mitigasi Muara Angke sepanjang 1,1," lanjutnya.

Pramono berharap pembangunan NCICD tahun depan diutamakan di sisi Timur dan Barat Pantai Mutiara. Pramono mengakui pembangunan NCICD cukup kompleks, dia pun siap menerima segala masukkan.

"Maka harapan saya kalau dari 28 km itu 11 km sekian sudah kita lakukan, masih kurang 16, sekian. Dan mudah-mudahan untuk tahun ini di 2026 yang paling utama adalah di Pantai Mutiara kurang lebih 430 meter sisi timur dan 100 sisi barat. Memang apa, pembangunan kompleks sekali, jadi kemudian kalau ada masukan, saran dan bahkan kemarin kan banyak influencer yang hanya melihat di satu sisi dan kemudian memviralkan, nggak apa-apa. Ini menjadi hal yang kemudian saya meminta kepada sumber daya air untuk diantisipasi," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Pramono mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi banjir rob sejak awal masa kepemimpinannya di Jakarta. Dia menyebut banjir rob menjadi persoalan prioritas yang ingin diselesaikan.

"Sebenarnya kami sudah mengantisipasi sejak awal dalam 10 bulan pemerintahan yang saya pimpin, saya sudah langsung ini menjadi prioritas. Maka kenapa di Muara Angke yang tentunya kalau tidak ada antisipasi itu, pasti rob-nya jauh lebih tinggi," ucapnya.

Pramono mengatakan bulan penuh atau supermoon menjadi penyebab banjir rob di Jakarta. Dia menuturkan puncak rob di Jakarta sudah terjadi, namun beberapa bulan ke depan masih akan ada.

"Sekarang, rob-nya untuk bulan depan atau bulan-bulan kedepan pasti masih ada, tetapi puncaknya memang kemarin ini. Muara Angke, Muara Baru, Sunda Kelapa, Green Bay Pluit, RE MartaDinata, Ancol, dan Cilincing Marunda, saya meminta untuk ini dikoordinasikan dan besok ada pertemuan dengan Kementerian PU, KKP, pelindo, dan Sumber Daya Air. Intinya adalah koordinasi itu perlu dilakukan di lapangan," ucapnya.

(dek/yld)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads