×
Ad

Duka dari Utara Sumatera

Kisah Heroik Fendi Gendong dan Selamatkan Warga dari Terjangan Galodo Agam

Antara - detikNews
Sabtu, 06 Des 2025 14:50 WIB
Kondisi wilayah Agam usai diterjang banjir bandang (Foto: REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta -

Fendi, warga Jorong Toboh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tak pernah menyangka kampung halamannya kini luluh lantak dalam sekejap setelah dihantam banjir bandang atau galodo. Fendi menceritakan detik-detik banjir datang hingga dirinya sempat menyelamatkan beberapa orang.

Saat itu, Rabu (26/11), sekitar pukul 15.00 WIB, Jorong (Dusun) Toboh, seperti perkampungan di Malalak Timur lainnya, porak-poranda diterjang sapuan banjir bandang yang tiba-tiba meluncur deras dari arah perbukitan. Dari rekaman video yang beredar, galodo terlihat seperti gulungan ombak besar berwarna putih yang menghantam apa pun yang dilaluinya, tak terkecuali perkampungan di bawahnya.

Fendi menyaksikan langsung aliran galodo itu dengan mata telanjang. Sebelum banjir bandang sampai ke permukiman warga, ia mendengar secara jelas bunyi letupan-letupan keras dari arah perbukitan.

Fendi spontan berteriak ke arah warga di sekitar kampung untuk menyelamatkan diri. Ia dan beberapa warga dengan sigap berlari ke sisi yang aman.

"Saya melihat langsung dari bukit itu air berwarna putih dan kayu-kayu mulai meluncur deras. Saya berusaha meneriaki warga agar segera menyelamatkan diri," ujar Fendi dilansir Antara, Sabtu (6/12/2025).

Fendi berlari ke tempat yang lebih tinggi. Dari sana ia menyaksikan perkampungan yang awalnya penuh dengan ketenangan, hamparan sawah hijau, petani yang menjemur kayu kulit manis di pinggir jalan serta tawa kecil anak-anak, seketika berubah menjadi lautan lumpur dan tumpukan kayu.

Suara-suara teriakan didengarnya begitu jelas. Batinnya rusak, hatinya hancur. Tapi tidak dengan keberaniannya. Dengan berbekal keberanian dan hati nurani yang masih tersisa di dalam dirinya, ia membantu penyelamatan warga satu persatu. Bahkan, tanpa sadar, lelaki yang usianya sudah kepala lima itu bisa menggendong dua ibu-ibu sekaligus pada saat banjir masih menerjang.

"Terus terang saja, saya sampai tidak percaya sore itu saya sanggup menggendong dua perempuan yang bobot badannya jauh lebih besar dari saya. Mungkin ini kuasa Tuhan," kata Fendi mengenang.




(eva/idh)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork