×
Ad

Dialog MPR-Liga Muslim Dunia Tegaskan Pancasila untuk Harmoni Global

Rahmat Khairurizqi - detikNews
Kamis, 04 Des 2025 22:24 WIB
Foto: Dok. MPR
Jakarta -

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani menegaskan bahwa kekuatan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana alam, terletak pada keteguhan spiritual dan nilai kebersamaan yang diajarkan para ulama dan tokoh masyarakat.

Hal itu disampaikan Muzani dalam Dialog Kekuatan Ideologi Pancasila untuk Perdamaian Dunia bersama Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL), Muhammad bin Abdulkarim Al-Issa, di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12). Muzani membuka dengan seruan syukur dan doa bagi korban bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, serta sejumlah provinsi lainnya.

"Data terakhir menunjukkan ratusan korban terdampak, dengan banyak infrastruktur seperti jalan, jembatan, tempat ibadah, hingga rumah warga mengalami kerusakan berat. Kita mendoakan mereka yang meninggal diterima amalnya oleh Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan," ujar Muzani dalam keterangannya, Kamis (4/12/2025).

Lebih lanjut, Muzani menekankan bahwa Indonesia merupakan negeri subur yang sekaligus berada di kawasan rawan bencana. Menurutnya, kekuatan masyarakat Indonesia dalam menerima musibah sebagai ujian tidak lepas dari peran para ulama dan kiai yang mengajarkan kesabaran, keikhlasan, serta keyakinan bahwa setiap ujian meningkatkan derajat seseorang.

"Melalui pengajian dan majelis ilmu, para kiai membentuk ketangguhan masyarakat kita," kata Ahmad Muzani.

Dalam kesempatan yang sama, Muzani menyoroti kekayaan keragaman bangsa yang terdiri lebih dari 17.000 pulau, 713 bahasa daerah, ratusan suku, serta enam agama. Ia menegaskan bahwa sejak kemerdekaan, para pendiri bangsa telah bersepakat untuk berdiri dalam satu negara kesatuan Republik Indonesia. Kesepakatan itu, menurutnya, harus terus dijaga.

"Negara ini memang tidak didirikan sebagai negara agama, tetapi agama tumbuh subur dan saling memperkuat. Dalam negara Pancasila, menjalankan ibadah sesuai keyakinan bukan hanya diperbolehkan, tetapi memperkokoh persatuan," tuturnya.

Selain itu, Muzani menjelaskan bahwa kehadiran Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Yang Mulia Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Issa, dalam dialog tersebut menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kerukunan, persaudaraan, gotong royong, dan penghormatan terhadap perbedaan dapat tumbuh kuat di Indonesia.

Ia menegaskan bahwa peran ulama, kiai, dan pemimpin pesantren sangat besar dalam menjaga harmoni tersebut.

"Para kiai dan ulama adalah pemandu rakyat. Mereka hadir untuk kepentingan bangsa, diminta atau tidak diminta. Kami para pejabat negara berutang budi atas apa yang mereka lakukan di tengah masyarakat," ujar Ahmad Muzani.

Ketua MPR RI itu juga menyampaikan apresiasi kepada Muhammad dan rombongan atas doa, dukungan, dan perhatian yang diberikan kepada MPR RI.

"Kehadiran beliau memberi semangat bahwa persahabatan Indonesia dengan dunia Islam tidak pernah terputus dan terus berkembang," katanya.

Muzani kemudian meminta izin karena harus meninggalkan acara lebih awal untuk mendampingi Presiden dalam agenda kenegaraan di Istana.

"Mudah-mudahan pertemuan dengan Presiden membawa kebaikan dan keberkahan," ujarnya mengakhiri sambutan.

Tegas Lawan Islamofobia

Sementara itu Muhammad Abdul Karim Al-Issa menyampaikan apresiasi mendalam terhadap Indonesia sebagai negara yang berhasil menampilkan teladan hidup berdampingan, toleransi, dan moderasi beragama di panggung dunia.

"Indonesia adalah salah satu contoh terbaik bagi dunia Islam dalam hal hidup berdampingan, toleransi, dan moderasi. Kami di Liga Muslim Dunia menegaskan pentingnya penyebaran pemahaman yang benar mengenai Islam dan menghadapi kampanye-kampanye penyesatan terhadapnya khususnya yang dikenal sebagai Islamofobia, kebencian terhadap Islam, atau ketakutan terhadap Islam," tuturnya.

Ia menegaskan bahwa Indonesia merupakan negeri kehidupan bersama, kedamaian, persahabatan, dan kebijaksanaan yang berdiri di atas fondasi Pancasila nilai dasar yang menurutnya sejalan dengan maqashid syariah atau tujuan-tujuan luhur syariat Islam. Pancasila, kata dia, juga merupakan cerminan nyata dari nilai-nilai syariat yang bijaksana, sekaligus fondasi yang mengakar kuat dalam kehidupan berbangsa.

Ia juga menyoroti meningkatnya fenomena Islamofobia di berbagai belahan dunia. Ia mengingatkan bahwa Majelis Umum PBB telah menetapkan Hari Internasional untuk Melawan Kebencian terhadap Islam pada 2020, dan dirinya mendapat kehormatan menyampaikan pidato mewakili umat Muslim dunia dalam peringatan pertamanya. Menurutnya, upaya global melawan kebencian dan diskriminasi harus terus diperkuat.

Selain itu, ia juga memaparkan berbagai inisiatif global Liga Muslim Dunia, termasuk deklarasi Dokumen Makkah Al-Mukarramah pada 2019 dan dokumen hubungan antar-mazhab dalam Islam, yang ditandatangani lebih dari 1.200 ulama dan 4.500 pemikir Muslim. Kedua dokumen tersebut telah diadopsi oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan ulama Indonesia disebutnya memberi kontribusi besar dalam penyusunannya.

Di hadapan peserta dialog, ia menegaskan penolakannya terhadap teori 'benturan peradaban' (clash of civilizations). Menurutnya, Islam mengajarkan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal dan membangun jembatan antara bangsa serta peradaban.

Ia menyampaikan bahwa Liga Muslim Dunia bahkan telah meluncurkan inisiatif membangun jembatan antara Timur dan Barat, yang mendapat dukungan langsung dari Sekretaris Jenderal PBB.

Dalam konteks kerja sama antaragama, Liga Muslim Dunia juga telah menyelenggarakan konferensi global di Riyadh yang mempertemukan pemimpin berbagai agama untuk memperkuat nilai bersama dan menghormati identitas keagamaan masing-masing. Selain itu, MWL juga merilis platform global berisi layanan keagamaan Islam yang melibatkan kontribusi ulama dan pakar fikih dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Menutup pernyataannya, Ia menyampaikan belasungkawa atas musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Ia mendoakan para korban dan menegaskan bahwa setiap ujian adalah bagian dari ketentuan Allah yang mengandung hikmah.

"Dalam kesempatan ini saya juga menyampaikan belasungkawa atas korban bencana banjir. Kita semua mendoakan agar Allah mengangkat musibah ini dari Indonesia, mengampuni mereka yang wafat, serta menyembuhkan para korban yang terluka," pungkasnya.

Sebagai informasi, Muhammad bin Abdulkarim Al-Issa sendiri hadir bersama jajaran lainnya, yakni Asisten Sekretaris Jenderal bidang Hubungan Internasional, H.E. Dr. Mohammed Al-Majdouei; Asisten Sekretaris Jenderal bidang Komunikasi Korporat, Mr. Abdulwahab Al-Shehri; Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Yang Mulia Faisal Abdullah H. Amodi; serta Direktur Kantor MWL di Indonesia Abdulrahman Khayyat.

Muzani sendiri didampingi oleh Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), Wakil Ketua Umum MUI, KH Cholil Nafis, dan Mantan Ketua Umum Muhammadiyah dan Mantan Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog Antaragama dan Antarperadaban, Prof. Dr. M. Din Syamsuddin

Tonton juga video "MPR Dukung Perdagangan Karbon RI di COP30: Potensinya Besar Sekali"




(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork