×
Ad

Duka dari Utara Sumatera

Anomali Hujan Sebulan Tumpah dalam Sehari di Sumatera Diungkap BMKG

Dwi Rahmawati, Taufiq Syarifudin - detikNews
Selasa, 02 Des 2025 06:30 WIB
Komisi V DPR rapat kerja dengan Basarnas hingga BMKG. (Dwi Rahmawati/detikcom)
Jakarta -

Hujan yang mengguyur Sumatera hingga menyebabkan bencana banjir hingga longsor merupakan anomali. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa Sumatera diguyur hujan sebulan dalam sehari.

BMKG awalnya menjelaskan bahwa di Sumatera bagian Utara terdampak fenomena Siklon Tropis Senyar. Hal ini sempat diprediksi BMKG sekitar delapan hari sebelumnya dan telah memberikan peringatan ke pemerintah setempat.

"Siklon Tropis Senyar itu sudah bisa kita prediksi sekitar delapan hari sebelum proses pembentukan siklon. Jadi di daerah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat itu Kepala Balai 1, Balai Besar BMKG Wilayah 1 itu sudah mengeluarkan warning delapan hari sebelumnya, diulang lagi empat hari sebelumnya, kemudian dua hari sebelumnya," kata Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam rapat koordinasi di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (1/12).

Dia meminta para kepala daerah dapat segera merespons untuk bergerak meningkatkan kewaspadaan. Informasi itu juga agar dapat diberikan langsung kepada masyarakat.

"Sehingga ada beberapa kepala daerah juga yang menangkap informasi itu dan menyampaikan secara langsung kepada jajarannya di tingkat daerah," jelasnya.

Imbauan untuk Kepala Daerah

Menurutnya, peringatan dini Siklon Tropis menyebabkan curah hujan ekstrem dan ancaman bencana hidrometeorologis, yaitu longsor dan banjir serta banjir bandang. Jadi kepala daerah harus segera merespons dan mencermati setiap informasi yang ada.

"Mohon para kepala daerah juga berhati-hati dan mencermati informasi-informasi yang kami berikan melalui pos atau koordinator tiap provinsi. Ada lima balai besar yang kami miliki, itu memiliki wewenang untuk memberikan warning langsung ke provinsinya. Bisa diundang untuk diajak berdiskusi bagaimana persiapan-persiapan ancaman berikutnya itu bisa langsung diundang," kata dia.




(rdp/rfs)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork