Operasi Zebra 2025 telah memasuki hari kedelapan (H8) dengan mencatat stabilitas operasional di seluruh wilayah. Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyebut H8 sebagai fase penting untuk menilai keandalan operasi menjelang pekan kedua.
Diketahui, sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, tujuan utama dari Operasi Zebra 2025 ini adalah menciptakan keselamatan jalan menjelang libur Natal dan Tahun Baru, dengan fokus utama pada edukasi, pengawasan, dan penegakan hukum berbasis data
Menanggapi hasil H8 Operasi Zebra 2025, Kakorlantas menyampaikan arahan tindak lanjut yang berfokus pada respons adaptif berbasis data.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebijakan harus bergerak mengikuti data, dan respons jajaran harus cepat," ujar Irjen Agus kepada wartawan, Selasa (25/11/2025).
Fokus Arahan: Optimalkan E-TLE dan Patroli Adaptif Malam Hari
Arahan tindak lanjut H8 menekankan lima langkah utama untuk memastikan operasi berjalan efektif dan objektif. Kakorlantas menginstruksikan untuk memperkuat pembinaan masyarakat melalui edukasi di sekolah, komunitas, dan perusahaan.
Selain itu, jajaran diminta terus mengoptimalkan e-TLE sebagai instrumen penegakan hukum yang objektif.
Fokus lainnya adalah meningkatkan efektivitas pencegahan di titik rawan melalui pengaturan dan pengawasan berlapis. Secara spesifik, jajaran diminta meningkatkan patroli adaptif malam hari untuk menangani balap liar dan menjaga keselamatan pejalan kaki.
Arah kebijakan ini didukung oleh tingginya capaian edukasi (preemtif) di lapangan. Total kegiatan pembinaan dan penyuluhan pada H8 mencapai 162.046 kegiatan. Penyebaran materi edukasi mencapai skala masif, yakni 1.510.648 kegiatan, termasuk 774.677 leaflet dan 675.465 stiker.
"Edukasi adalah fondasi keselamatan. Semakin banyak masyarakat terlibat, semakin kuat budaya ketertiban," tegas Kakorlantas.
Kegiatan preventif juga tercatat signifikan, mencapai 1.413.711 kegiatan di seluruh Indonesia. Patroli dan turjawali menjadi komponen terbesar dengan total 888.621 kegiatan. "Pencegahan harus dijaga ritmenya karena berpengaruh langsung terhadap turunnya risiko pelanggaran," ujarnya.
Penegakan hukum pada H8 mencatat total 642.865 perkara. Penindakan didominasi oleh e-TLE statis (59.681 perkara) dan e-TLE mobile (55.382 perkara). Meskipun penindakan tegas, pendekatan humanis tetap dikedepankan dengan pemberian 519.679 teguran.
Tindakan spesifik terhadap ancaman keselamatan ditingkatkan. Penertiban balap liar pada H8 mencapai 846 kegiatan, dengan total 602 kendaraan diamankan. Sementara itu, kegiatan keselamatan pejalan kaki mencapai 2.282 kegiatan, mencakup pengamanan penyeberangan dan pengawasan zona sekolah.
Irjen Agus Suryonugroho menekankan balap liar dan pelindungan pejalan kaki memerlukan pengawasan berlapis dan pola patroli adaptif.
Analisis Laka Lantas Jadi Dasar Evaluasi
Data laka H8 mencatat 1.539 kejadian, dengan 162 orang meninggal dunia. Kakorlantas menegaskan perlunya pembaruan daftar 10 titik rawan laka di setiap Polres. Beliau meminta agar tindakan cepat seperti pembatasan kecepatan dan peningkatan visibilitas petugas segera dilakukan.
Di akhir arahannya, Kakorlantas mengajak masyarakat untuk terus mendukung Operasi Zebra 2025 dengan menjaga kepatuhan dan mengutamakan keselamatan di jalan. Dia menegaskan Korlantas berkomitmen menjaga profesionalitas dan stabilitas lalu lintas hingga akhir operasi.
Lihat juga Video: Dear Pengendara, Operasi Zebra Jaya 2025 Dimulai Hari Ini Ya











































