×
Ad

Dampak Erupsi Semeru: 3 Orang Luka Berat hingga 204 Hektare Lahan Rusak

Antara - detikNews
Senin, 24 Nov 2025 09:39 WIB
Relawan melintasi tiang penyulang listrik yang rusak akibat erupsi Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, pada Minggu (23/11). (Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)
Jakarta -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan sebanyak tiga orang mengalami luka berat akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, beberapa hari yang lalu. Selain itu BNPB juga mencatat 204,63 hektare lahan pertanian rusak terdampak letusan Gunung Semeru tersebut.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan ketiga warga yang mengalami luka berat tersebut kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Haryoto Lumajang. Selain itu BNPB juga mencatat sebanyak 21 rumah rusak berat akibat letusan Gunung Semeru tersebut.

"Selain lahan pertanian seluas 204,63 hektare rusak, ada rumah rusak berat 21 unit, termasuk fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan gardu PLN masing-masing rusak berat satu unit," kata Abdul, dilansir Antara, Senin (24/11/2025).

BNPB melaporkan tiga desa dilaporkan paling terdampak muntahan material vulkanik erupsi Gunung Semaru. Adapun rincian tiga desa tersebut yaitu, Desa Supiturang dan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.

Berdasarkan data yang diterima dari tim petugas gabungan hingga Minggu (23/11), sebanyak 528 orang warga dari desa tersebut menempati pengungsian. Mereka tersebar di dua pos pengungsian yang disiapkan pemerintah, antara lain pos pengungsian SMP Negeri 02 Pronojiwo (307 jiwa) dan SDN 04 Supiturang (221 jiwa).

"Meskipun berada di pengungsian, mereka tetap beraktivitas, seperti membersihkan rumah mereka yang terdampak abu vulkanik maupun tetap bekerja," ucapnya.

BNPB mengkonfirmasi sejumlah bantuan logistik dan kebutuhan kelompok sudah disalurkan untuk meringankan beban para pengungsi korban erupsi Gunung Semeru. Bantuan tersebut antara lain berupa 300 matras, 300 terpal, 300 selimut, 200 boks masker medis, 200 paket plastik sampah, dan 150 paket alat kebersihan. Sedangkan bantuan pangan terdiri dari 1.000 makanan siap saji dan 200 paket sembako.

"Penyerahan bantuan tersebut dilakukan bersama antara BNPB dan perwakilan Komisi VIII DPR RI. Bantuan dimanfaatkan oleh mereka yang tempat tinggalnya terdampak maupun masyarakat sekitar yang turut terpapar abu vulkanik," kata Abdul.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya melaporkan Gunung Semeru meletus pada Rabu (19/11) pukul 16.00 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak.

Dalam letusan itu Gunung Semeru menghembuskan awan panas yang memiliki jarak luncur mencapai tujuh kilometer dari arah puncak dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut.

Erupsi terekam di seismogram pos pemantauan gunung api di Lumajang memiliki amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sekitar 16 menit 40 detik.

Aktivitas erupsi Gunung Semeru dipastikan berakhir pada pukul 18.11 WIB, namun pemerintah daerah dan Badan Geologi masih menetapkan status Level IV atau Awas untuk mengantisipasi potensi aktivitas lanjutan yang mungkin terjadi.

Hal ini sekaligus menjadi dasar ditetapkannya Status Tanggap Darurat Bencana Alam yang berlaku aktif hingga 26 November oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang.

Tonton juga video "Terpopuler Sepekan: Terorisme Anak, RKUHAP Disahkan dan Semeru Erupsi"




(yld/zap)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork