Kabupaten Morotai berhasil masuk dalam daftar prioritas nasional pembangunan 100 gudang beras BULOG di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Hal ini tidak lepas dari inisiatif dan langkah taktis Ketua Tim Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia (TEP UI) Morotai, Dr. Rachma Fitriati yang sejak Agustus 2025 aktif melakukan penjajakan dan audiensi ke jajaran pimpinan BULOG, mulai dari kantor pusat hingga cabang Ternate.
Keberhasilan ini semakin mengukuhkan rekam jejak TEP UI Morotai setelah UI meraih Mandaya Award dari Kemenko PMK sebagai Penggerak Pembangunan Daerah Terpencil.
Diketahui, pembangunan 100 gudang beras senilai Rp 5 triliun ini akan menjadi Markas Pangan terintegrasi di Indonesia, dilengkapi teknologi modern Rice Milling Unit dan Dryer. Selain itu, petani dan penggilingan kecil bisa mengakses teknologi canggih dengan sistem Pay-Per-Use atau bayar sesuai pemakaian.
"Penggilingan padi kecil adalah jantung ketahanan pangan. Mereka tidak boleh tergilas persaingan tidak sehat," tegas Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam keterangannya, Minggu (23/11/2025).
Amran juga mengonfirmasi hasil rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto pada 20 November 2025, bahwa percepatan swasembada pangan menunjukkan capaian historis.
"Swadaya pangan berakselerasi drastis dari target 4 tahun menjadi hanya 1 tahun! Penyerapan panen tertinggi sepanjang sejarah. Indonesia resmi STOP impor beras, dan siap menuju ekspor!," ujar Amran.
Merespons hal ini, Menteri Transmigrasi (Mentrans), M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menyatakan komitmennya. Program New Transmigrasi akan fokus pada pengembangan kawasan produktif untuk ketahanan pangan.
"Morotai dengan gudang BULOG-nya akan menjadi model percontohan kawasan transmigrasi berbasis industri pangan terintegrasi," ujar Iftitah.
Berdasarkan temuan hasil riset disertasi di Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan Universitas Indonesia, Ahmad Rizal, Direktur Utama Bulog, memberikan penjelasan.
"Kami tidak hanya membangun gudang, tetapi menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Skema kolaborasi segitiga antara BULOG, petani, dan investor ini menjamin pasar melalui offtake agreement," ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morotai menyambut baik terpilihnya Morotai sebagai Gudang Beras di wilayah 3T.
"Ini momentum tepat memperkuat rantai nilai UMKM pangan lokal," ujar Kepala Dinas Perindagkop UMKM Morotai, M. Ramlan Drakel.
"Dengan total 1.009 hektar lahan sawah di Morotai, kehadiran gudang BULOG akan mendongkrak produktivitas dan kualitas beras Morotai," tambah Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Morotai, Tachmid Bilo.
Dukungan juga datang dari tingkat tapak. Kepala Desa Aha, Ramli berharap diikuti pembangunan Jalan Tani dan Jembatan Tani. Sementara Kepala Desa Tiley Kusu, Sugiatno menyambut gembira.
"Program Trans Lokal New Transmigrasi akan menghidupkan kembali lahan tidur dan memperkuat swasembada beras di Morotai," ungkapnya.
Adapun gudang yang ditargetkan beroperasi sebelum panen raya 2026 ini menjadi bukti nyata kolaborasi penta helix antara akademisi (TEP UI), pemerintah, media massa, komunitas, dan BUMN (BULOG) dalam mewujudkan kedaulatan pangan dari wilayah pinggiran.
Simak juga Video: Panen Perdana Lumbung Pangan Wanam, Hasilkan 2,5 Ton per Hektare
(akd/ega)