Warga minta Pemprov DKI Jakarta melakukan penataan ulang dan memperketat pengawasan di Taman Daan Mogot, Jakarta Barat. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah kembali munculnya dugaan prostitusi sesama jenis di area tersebut.
"Warga maunya taman kan dipakai sesuai fungsinya sajalah, buat olahraga, mancing kek, kan deket kali. Setidaknya dibagusin dan penting buat dikasih penjagaan kayak Satpol PP," kata warga bernama Acong (60) saat ditemui di kawasan Taman Daan Mogot, Sabtu (22/11/2025).
Acong berharap penataan ulang berkelanjutan nantinya dapat membuat Taman Daan Mogot kembali menjadi ruang publik yang layak dan bebas dari aktivitas negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun taman cuma di pinggir jalan raya, kalau rapi, bersih, terang, kan enak juga ya dilihatnya. Otomatis orang-orang begitu kan nggak berani main di situ juga," ujarnya.
Acong, yang telah puluhan tahun tinggal di sekitar daerah itu, menyebut taman tersebut menjadi lokasi aktivitas prostitusi sesama jenis pada malam hari. Menurutnya, sejumlah pria diduga kerap berkumpul hingga larut malam.
"Udah lama banget, dulu mah tiap hari pada ke sini. Sekitar jam 10-12 malam itu laki-laki pada main di sana, bawa motor apa bawa mobil gerombolan," ucapnya.
Dia mengaku warga beberapa kali menemukan bekas kondom di sekitar taman, sebelum akhirnya petugas dari dinas pertamanan rutin membersihkannya. Kondisi taman yang dulunya gelap dan tertutup pepohonan dinilai menjadi pemicu aktivitas negatif tersebut.
"Ya kan sebelum ini pohon masih banyak rindang-rindang, gelap juga, makanya mereka leluasa main di sini kali ya. Lagian siapa yang mau curiga, orang laki semua," katanya.
Warga juga pernah mencoba menegur gerombolan pria tersebut, tapi aktivitas itu tetap berulang hingga akhirnya pemerintah menebang dan memangkas pohon besar di area taman serta memasang lampu penerangan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan Pemprov akan membenahi Taman Daan Mogot, Jakarta Barat, setelah muncul dugaan praktik prostitusi sesama jenis dan kondisi taman gelap. Pramono berjanji taman itu akan dibuat lebih terang, aman, dan ramah warga.
"Daan Mogot termasuk yang akan kita prioritaskan untuk kita membuat taman itu menjadi lebih terang, terbuka, dan semua orang bisa memanfaatkan itu. Kemarin kan betul-betul kayak gelap gulita gitulah," kata Pramono di Jakarta Utara, Sabtu (15/11).
Pramono menilai revitalisasi taman penting untuk memastikan warga nyaman beraktivitas, baik untuk olahraga, rekreasi, maupun sekadar melepas penat. Ia memastikan pembenahan akan dilakukan dengan cepat melalui kolaborasi berbagai pihak.
"Kita akan gunakan skema gotong royong, termasuk CSR. Kalau banyak yang bantu, revitalisasi ini bisa lebih cepat dan lebih luas," ungkapnya.
(bel/fas)










































