Komisi D DPRD DKI Jakarta merespons adanya praktik prostitusi sesama jenis di Taman Daan Mogot, Jakarta Barat. Pembenahan fasilitas penerangan di tempat itu harus segera dibenahi.
"Kami dari Komisi D juga selalu mengingatkan terkait dinas yang bersangkutan terkait taman untuk memastikan penerangan, terus juga akses, petugas yang bertugas di sana untuk patroli," kata Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike saat dihubungi, Senin (17/11/2025).
Yuke mengatakan perbaikan sistem penerangan di Taman Daan Mogot menjadi mutlak. Dia juga mengusulkan adanya fasilitas CCTV untuk menambah pengawasan di area-area yang tidak terpantau petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang terpenting penerangan sangat mutlak. Semakin terang atau semakin ada petugas dan dilengkapi CCTV yang memadai," ujar Yuke.
"Di sudut-sudut tertentu yang bisa dimanfaatkan untuk hal-hal negatif karna suasananya tidak bisa terpantau keamanan, orang, CCTV karena gelap ini harus jadi perhatian," sambungnya.
Komisi D DPRD DKI Jakarta mendorong perbaikan fasilitas di Taman Daan Mogot harus rampung dalam waktu dekat. Yuke berharap dinas terkait bisa cepat merespons arahan dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan keluhan masyarakat perihal prostitusi sesama jenis di lokasi tersebut.
"Kejadian di Taman Daan Mogot yang terpenting dibenahi untuk fasilitas keamanan, CCTV, petugasnya. Yang terpenting lampu-lampu juga untuk penerangannya memadai akan menghindari orang untuk berbuat macam-macam," tutur Yuke.
Sebelumnya, aktivitas prostitusi pria sesama jenis dilaporkan kian merebak di area pertamanan Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar). Warga resah atas aktivitas tersebut.
Seorang pedagang kaki lima (PKL), Acong, mengatakan aktivitas prostitusi itu kerap terjadi menjelang tengah malam.
"Iya (prostitusi sesama jenis pria), orang-orang pada berhenti aja. Pada berhenti di situ motornya. (Aktivitas prostitusi dilakukan) di area yang gelap di sana. Itu benar (ada prostitusi sesama jenis pria)," kata Acong di lokasi, dilansir Antara, Kamis (13/11).
Dia menyebut para pelaku prostitusi itu mulai berdatangan pukul 22.00 WIB. Aktivitas menyimpang itu disebut terjadi setiap malam.
"Jam 10, jam 11, jam 12 (malam), udah pada mulai tuh. Tiap malam. Lihat aja nanti malam kalau mau kontrol," ujar Acong.
Menurut dia, aktivitas prostitusi sesama jenis di ruang publik itu sudah berlangsung lama. Namun sampai saat ini, belum ada penertiban dari pihak berwajib.
Simak Video: Pramono Bakal Revitalisasi Taman Daan Mogot Usai Ramai Prostitusi Gay











































