Komisi Reformasi Polri Buka Hotline Email dan WA, Tampung Aspirasi Publik

Komisi Reformasi Polri Buka Hotline Email dan WA, Tampung Aspirasi Publik

Rumondang Naibaho - detikNews
Rabu, 19 Nov 2025 15:51 WIB
Jakarta -

Komisi Reformasi Polri membuka hotline sekretariat melalui email dan WhatsApp (WA). Tujuannya adalah menyerap lebih luas lagi aspirasi dari masyarakat untuk kepolisian.

Ketua Komisi Reformasi Polri Jimly Asshiddiqie berharap, dengan adanya hotline itu, masyarakat dapat lebih mudah untuk menyampaikan aspirasinya. Dia tak membatasi aspirasi dari masyarakat.

"Jadi, selama satu bulan ini kami berharap mendapatkan masukan ya, dan karena di HP kami itu banyak sekali masukan. Nah, jadi kami bikin WA sendiri, WA sekretariat untuk menampung masukan baik yang tertulis, kan setebal-tebalnya kan bisa ditulis sekarang baik melalui e-mail maupun melalui WA," kata Jimly di Kompleks PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jimly mengatakan segala masukan maupun pertanyaan untuk komisi reformasi dapat ditanyakan langsung melalui nomor 08131797771 atau melalui e-mail sekretariat.reformasikepolisian@gmail.com.

"Kami mengundang masyarakat luas yang mah berpartisipasi dalam memberi masukan silakan kirim melalui WA atau e-mail," tutur Jimly.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Otto Hasibuan, mengatakan pembentukan Komisi Percepatan Reformasi Polri oleh Presiden Prabowo Subianto adalah keputusan emas. Menurut dia, kesempatan itu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Otto menyatakan pihaknya sudah melakukan belanja masalah melalui aspirasi sejumlah elemen masyarakat. Namun, kata Otto, selain masalah pihaknya juga akan membuka diri atas usulan solusi dari masyarakat untuk Polri.

"Jadi kalau umpamanya dikatakan 'oh untuk kenaikan pangkat di Polri itu adalah sulit begini begini begini', kalau boleh diiringi dengan solusinya seperti ini. Paling tidak kami bisa mengetahui solusinya itu versi masyarakat," tutur Otto usai audiensi bersama tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Kompleks PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (13/11).

Nantinya, jelas Otto, masalah hingga solusi yang disampaikan masyarakat akan didata dan diverifikasi oleh komisi untuk akhirnya dirumuskan sebagai rekomendasi untuk diserahkan kepada Presiden Prabowo Subianto.

"Jadi yang penting jangan kita berfokus di masalahnya, tapi kita berfokus bagaimana menyelesaikan masalah ini," imbuh Otto.

"Sayang sekali kalau kita lewatkan ini. Kesempatan ini jarang, mungkin sulit untuk datang dua kali. Nah oleh karena itu, kami membuka diri kepada seluruh stakeholder, seluruh masyarakat untuk dapat berkontribusi positif di dalam membangun tujuan reformasi ini," pungkasnya.

(ond/zap)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads