Kapolri di HUT Ke-80 Korps Brimob: Terus Gelorakan Semboyan 'Obro Markoto'

Kapolri di HUT Ke-80 Korps Brimob: Terus Gelorakan Semboyan 'Obro Markoto'

Kurniawan Fadilah - detikNews
Jumat, 14 Nov 2025 12:28 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Kurniawan/detikcom)
Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Kurniawan/detikcom)
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hadir langsung dalam syukuran HUT Korps Brimob Polri di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Jenderal Sigit mengajak para personel Brimob terus menggelorakan semboyan Obro Markoto.

"Saya mengucapkan terima kasih atas undangan syukuran hari ulang tahun Brimob yang ke-80. Dan kalau rekan-rekan mengikuti bahwa ulang tahun Brimob ini selalu lebih dulu daripada hari ulang tahun Bhayangkara. Benar nggak? Artinya memang Brimob adalah polisi pertama Indonesia di masa kemerdekaan, pada saat merebut kemerdekaan, dan memperjuangkan kemerdekaan yang kita raih pada saat itu," kata Jenderal Sigit saat memberi sambutan, Jumat (14/11/2025).

Di usianya yang sudah mencapai 80 tahun, Jenderal Sigit juga mengajak seluruh anggota Brimob Polri terus menggelorakan semboyan 'Obro Markoto'. Semboyan khas pasukan Brimob ini memiliki arti api yang tidak kunjung padam yang melambangkan semangat menyala-nyala dan tidak pernah padam dari para anggota Brimob.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selamat untuk Brimob di hari ulang tahun yang ke-80. Oleh karena itu, ada semboyan 'Obro Markoto', betul ya? Terus gelorakan semangat itu. Sebagai pasukan elit, kebanggaan, untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan ini, Jenderal Sigit turut menyampaikan terima kasih kepada Komandan Korps Brimob Polri Irjen Ramdani Hidayat beserta jajaran. Kapolri mengatakan selama ini Brimob terus melaksanakan berbagai macam kegiatan untuk betul-betul mewujudkan Polri yang Presisi, Brimob yang Presisi untuk masyarakat dengan berbagai macam kegiatan.

Selain itu, kata Kapolri, kegiatan yang dilakukan telah menyentuh keluarga besar Brimob, masyarakat, dan Brimob dinilai telah berada di tengah-tengah masyarakat. Jenderal Sigit berharap berbagai macam kegiatan tradisi ini semakin menguatkan soliditas keluarga besar Brimob dan semakin mendekatkan Brimob dengan masyarakat.

"Saya ucapkan terima kasih juga atas berbagai rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Brimob sehingga Brimob mampu memberikan berbagai macam capaian prestasi, baik di dalam kegiatan pengamanan event-event nasional maupun event internasional," ujar Sigit.

Jenderal Sigit menyampaikan, telah menerima laporan dari Dankor Brimob mengenai keterlibatan Brimob Polri dalam setiap kegiatan, baik pengamanan bersifat nasional maupun internasional. Dia juga menyampaikan selamat kepada para personel Brimob yang mendapatkan promosi pendidikan.

"Saya tahu bagaimana kalian bekerja di lapangan dan kita hanya bisa memberikan itu. Namun tanamkan dalam diri kalian bahwa apa yang kita berikan ini adalah sebagai wujud terima kasih dari institusi Polri terhadap anggota-anggota saya, anak-anak saya, seluruh anggota Brimob Polri yang telah berjuang, telah bekerja keras untuk menjaga keamanan di negeri ini, terima kasih sekali lagi," ungkap Sigit.

Kapolri juga mengingatkan bahwa Brimob harus selalu siap menghadapi berbagai macam tantangan sebagai representasi negara untuk terus bisa tampil prima. Dia menyebut Global Risk Report 2025 sudah meramalkan tantangan global selama dua tahun ke depan, dan menurutnya ini menjadi dasar untuk personel Brimob ikut mempersiapkan diri.

Jenderal Sigit mengungkap, dalam catatan Global Risk Report 2025, akan muncul tantangan mulai dari extreme weather event, state-based armed conflict, societal polarization, misinformation dan disinformation, serta cyber espionage dan warfare. Dia mengatakan masalah-masalah ini akan menimbulkan berbagai macam potensi ancaman.

"Mulai dari permasalahan yang berdampak kepada keselamatan, karena bencana alam yang terjadi, kemudian konflik yang ada yang tentunya kita harus selalu siap, dan maraknya hoax, maraknya misinformasi yang kemudian ini memunculkan permasalahan, tidak hanya di dunia maya namun cepat sekali kemudian menjadi permasalahan yang kemudian terlihat di lapangan," terang Sigit.

"Dan ini tentunya menjadi bagian dan tantangan ke depan bahwa kita dituntut untuk lebih sigap untuk lebih terampil dan untuk lebih siap menghadapi hal-hal tersebut," imbuh dia.




(ygs/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads