Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku bimbang dengan rencana menaikkan tarif bus Transjakarta (TransJ). Ia melihat pendapat publik terbelah dengan rencana tersebut.
"Tadi yang utama Rp 3.500-nya, cuma gubernurnya lagi bimbang," kata Pramono saat sambutan di gedung Transjakarta, Jakarta Timur, Senin (10/11/2025).
Pramono bingung lantaran ada pro-kontra di masyarakat terkait rencana kenaikan tarif bus TransJ. Menurutnya, reaksi publik betul-betul terbelah.
"Saya terus terang sejak wacanakan naik atau nggak memang benar-benar di ruang publik terbelah dan saya selalu terima masukan secara adil dan terbuka di medsos saya," ucap dia.
Ia mengaku masih terus mempertimbangkan tarif yang sesuai untuk transportasi Transjakarta.
"Saya lagi betul-betul mempertimbangkan, nanti pada saatnya saya putuskan yang terbaik untuk kita semua," ujar dia.
Sebagai informasi, tarif Transjakarta saat ini masih di angka Rp 3.500 per penumpang. Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza sebelumnya menyebutkan rencana kenaikan tarif wajar karena subsidi terus menurun setiap tahun.
Da mengatakan tarif Transjakarta tanpa subsidi saat ini adalah sekitar Rp 13 ribu per penumpang.
"Jadi kalau kita lihat sih, di 2024 itu subsidi per pelanggannya Rp 9.700. Kalau dilihat dari tahun 2022, karena 2022 masih ada COVID-nya, itu sebenarnya sudah turun dari Rp 16 ribu, terus Rp 11.400, ke Rp 9.700," kata Welfizon di Balai Kota Jakarta, Selasa (4/11).
(maa/jbr)