NasDem DKI Minta Pemprov Hati-hati Naikkan Tarif TransJ: Jangan Bebani Warga

NasDem DKI Minta Pemprov Hati-hati Naikkan Tarif TransJ: Jangan Bebani Warga

Anggi Muliawati - detikNews
Rabu, 12 Nov 2025 08:46 WIB
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino (Dok. DPRD DKI)
Jakarta -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum memutuskan terkait rencana kenaikan tarif Transjakarta. Penasihat Fraksi NasDem sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino menilai kenaikan tarif Transjakarta harus dilakukan dengan hati-hati.

"Kenaikan tarif Transjakarta harus hati-hati. Jangan sampai membebani warga yang bergantung pada transportasi publik," kata Wibi kepada wartawan, Rabu (12/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, tarif ideal kenaikan Transjakarta ialah berkisar Rp 4.500 hingga Rp 5.000. Dia menilai kenaikan tarif dapat dilakukan sambil meningkatkan pelayanan.

"Idealnya tarif di kisaran Rp 4.500 sampai 5.000, sambil pastikan layanan makin baik dan subsidi digunakan efisien," imbuh Wibi.

ADVERTISEMENT

Masih Dikaji

Tarif bus Transjakarta (TransJ) direncanakan naik buntut pemotongan dana bagi hasil (DBH) oleh pemerintah pusat. Meski begitu, sampai saat ini belum ada kepastian tarif baru tersebut.

"Sesuai arahan beliau (Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung), untuk tarif belum ada kepastian, masih dalam kajian," ujar Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Apriastini Bakti Bugiansri, kepada wartawan, Selasa (11/11/2025).

Saat ini, Transjakarta masih berkoordinasi dengan berbagai pihak. Sejumlah masukan dari Pemprov Jakarta hingga anggota DPRD Jakarta dipertimbangkan.

Apriastini pun tak bisa memastikan apakah ada penambahan fasilitas bila nanti tarif Transjakarta naik. Soal ini, kata Apriastini, masih dikaji lebih dalam.

"Masih dalam pembahasan juga," sambungnya.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku bimbang dengan rencana menaikkan tarif bus Transjakarta (TransJ). Ia melihat pendapat publik terbelah dengan rencana tersebut.

"Tadi yang utama Rp 3.500-nya, cuma gubernurnya lagi bimbang," kata Pramono saat sambutan di gedung Transjakarta, Jakarta Timur, Senin (10/11).

Pramono bingung lantaran ada pro-kontra di masyarakat terkait rencana kenaikan tarif bus TransJ. Menurutnya, reaksi publik betul-betul terbelah.

"Saya terus terang, sejak wacanakan naik atau nggak, memang benar-benar di ruang publik terbelah dan saya selalu terima masukan secara adil dan terbuka di medsos saya," ucap dia.

(amw/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads