Di hadapan pemimpin dunia COP30, Indonesia mengklaim laju deforestasi mengalami penurunan. Bahkan, penurunannya disebut ke level terendah dalam dua dekade terakhir.
"Rata-rata laju deforestasi tahunan kami telah turun ke level terendah dalam dua dekade, mewakili penurunan sebesar 75% sejak 2019," kata Utusan Khusus Presiden bidang Energi dan Iklim, Hashim Djojohadikusumo, saat pidato di Belem Climate Summit, Kamis (6/11/2025).
Selain masalah iklim, Indonesia juga menyoroti keanekaragaman hayati. Perlindungan satwa liar diperlukan untuk tetap menjaga hutan.
"Kami juga berinvestasi dalam perlindungan satwa liar dengan mengembangkan koridor gajah dan program konservasi berbasis masyarakat bekerja sama dengan mitra internasional dan lokal," kata Hashim.
Hashim juga menjabarkan pesan Prabowo yakni masyarakat harus jadi pusat dalam upaya perubahan iklim. Prabowo pun disebut sudah mengalokasikan 1,4 juta hektare hutan kepada masyarakat adat dan lokal.
"Awal tahun ini, Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan kepada dunia komitmen berani kami untuk mengakui dan mengalokasikan 1,4 juta hektar hutan adat kepada masyarakat adat dan lokal dalam empat tahun ke depan," jelas Hashim.
(gra/gbr)