Presiden RI Prabowo Subianto serius dalam upaya untuk menekan emisi gas rumah kaca. Komitmen itu ditunjukkan dengan keikutsertaan Indonesia dalam Tropical Forest Forever Facility (TFFF).
Hal itu disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq usai menghadiri pertemuan dengan pemimpin dunia di Belem, Brasil, dalam acara Belem Climate Summit. Hanif mengatakan, sektor hutan menjadi hal paling krusial dalam penurunan emisi gas rumah kaca.
"Maka komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk ikut di dalam Tropical Forest Forever Facility, ini memang relatif dengan upaya Republik Indonesia untuk dengan serius mencapai angka-angka reduksi emisi gas rumah kaca," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dokumen komitmen iklim terbarunya (Second Nationally Determined Contribution), Presiden Prabowo punya target dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Prabowo sampai menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca di angka 1,5 juta gigaton.
"Jadi di dalam Second NDC, Pemerintah Presiden Prabowo Subianto mentargetkan mengurangi emisi gas rumah kaca sampai di 1,2 gigaton untuk low emission kemudian 1,5 juta gigaton untuk high emission," ujar Hanif.
"Saya rasa apa yang dikomitmenkan Bapak Presiden dilaksanakan dengan sungguh-sungguh," tutup Hanif.











































