Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menegaskan bahwa membela negara bukan hanya kewajiban, tetapi juga hak setiap warga negara. Pesan tersebut disampaikan pada peluncuran buku 'Untold Story: Bawa Mereka Pulang karya Fenty Effendy' di Kompas Institute, Jakarta, hari ini.
Buku tersebut mengisahkan tentang upaya pembebasan 10 anak buah kapal (ABK) Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di kawasan konflik Mindanao Filipina pada 2016. Saat itu, Lestari yang masih menjabat sebagai eksekutif di Media Group turut menjadi bagian dari Tim Kemanusiaan Surya Paloh dalam misi pembebasan tersebut.
Menurutnya, diperlukan restu negara untuk dapat berkontribusi dalam proses pembebasan ABK Indonesia di Mindanao.
"Ketika restu negara belum didapat, tetapi semangat untuk membebaskan anak bangsa sudah bulat, kita harus mengedepankan hak kita untuk membela bangsa ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).
Lestari menilai, Tim Kemanusiaan Surya Paloh yang terdiri dari unsur media, partai politik, bisnis, dan institusi pendidikan merupakan contoh nyata kolaborasi pentahelix dalam menyelesaikan persoalan kemanusiaan.
Ia menambahkan, upaya pembebasan itu tidak hanya dilakukan lewat jalur politik, tetapi juga melibatkan institusi pendidikan di bawah Yayasan Sukma Bangsa. Adapun salah satu kesepakatan dalam proses tersebut adalah pembebasan 10 sandera dengan imbalan kesempatan bagi 40 anak asal Mindanao untuk menempuh pendidikan secara gratis di Sekolah Sukma Bangsa di Aceh.
(akn/ega)