Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (Rerie) mengatakan nilai-nilai kemanusiaan mampu menyatukan berbagai elemen bangsa untuk berjuang demi kepentingan nasional. Hal itu ia sampaikan dalam acara bedah buku 'Bawa Mereka Pulang' karya Fenty Effendy di Kampus Pascasarjana UGM, Yogyakarta.
Buku karya Fenty Effendy mengisahkan pembebasan 10 ABK Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Mindanao, Filipina, pada 2016. Saat itu, Rerie yang menjabat sebagai eksekutif Media Group turut terlibat dalam Tim Kemanusiaan Surya Paloh untuk membebaskan para sandera.
Rerie menyebut banyak pelajaran berharga dari peristiwa tersebut. Ia menilai Tim Kemanusiaan bentukan Surya Paloh merupakan contoh nyata kolaborasi tiga sektor; institusi pendidikan (Yayasan Sukma), partai politik (Partai NasDem), dan sektor swasta (Media Group).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam upaya pembebasan sandera itu, melibatkan institusi pendidikan sebagai salah satu sarana negosiasi," ujar Rerie dalam keterangan tertulis, Jumat (7/11/2025).
Ia juga menegaskan upaya Tim Kemanusiaan Surya Paloh dalam membebaskan 10 ABK WNI merupakan wujud nyata pelaksanaan amanat konstitusi.
"Upaya negosiasi untuk membebaskan para sandera itu, bagian dari upaya mewujudkan perdamaian dunia," katanya.
Peristiwa tersebut menunjukkan diplomasi bukan hanya ranah negara, tetapi bisa dijalankan oleh setiap anak bangsa.
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni FISIPOL UGM Fina Itriyati, Fenty Effendy, Direktur Eksekutif Yayasan Sukma Ahmad Baedowi, serta Guru Besar Hubungan Internasional dan Ketua Minat Studi Perdamaian dan Resolusi Konflik UGM Prof. Dr. Mohtar Mas'oed.
(anl/ega)










































