Ketua DPP PDI Perjuangan Yasonna Laoly meminta usulan gelar pahlawan untuk Presiden ke-2 RI Soeharto dikaji ulang. Yasonna mengatakan kontroversi di publik sangat tinggi.
"Sekarang terjadi pro kontra yang sangat besar ya. Jadi reaksi-reaksi, kalau boleh ya, kita berharap sebaiknya pemberian gelar pahlawan nasional betul-betul dikaji dengan baik lah," kata Yasonna di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).
Yasonna mengatakan pemberian gelar kepada Soeharto harus dilandasi semangat reformasi. Yasonna meminta usulan pemberian gelar dikaji dengan matang.
"Keputusan MPR yang lalu dan semangat reformasi yang lalu. Ini gerakannya saya lihat kontroversinya sangat tinggi," ungkap Yasonna.
Ia meminta pemerintah memberi penjelasan lebih lengkap mengenai usulan gelar pahlawan untuk Soeharto. Yasonna tak ingin timbul kontroversi ke depannya.
"Sebaiknya diberi penjelasan yang lebih sempurna karena ini tidak mudah. Jadi, kalau pemberian gelar pahlawan nasional itu, saya harap, kita berharap agar hati-hati lah," katanya.
Sebelumnya, Mensesneg Prasetyo Hadi mengatakan Istana telah menerima secara resmi daftar tokoh yang diusulkan untuk mendapat gelar pahlawan nasional. Daftar tersebut kini sedang dipelajari Prabowo.
"Nama pahlawan kami sudah menerima ya secara resmi dari Kemensos hasil dari Dewan Gelar dan Tanda Jasa. Sedang dipelajari oleh Bapak Presiden," kata Pras kepada wartawan di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (30/10).
Pras menyebutkan ada banyak tokoh yang diusulkan mendapat gelar pahlawan tersebut, salah satunya Presiden ke-2 RI Soeharto. Keputusan berada di tangan Presiden.
"(Soeharto) termasuk yang diusulkan," ujarnya.
Lihat juga Video: Lintas Aktivis Tolak Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
(dwr/gbr)