.webp)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan silaturahmi dengan para kiai di Pondok Pesantren An-Nur II Al-Murtadlo Bululawang, Malang, Jawa Timur. Jenderal Listyo Sigit menekankan soal persatuan dan kesatuan untuk menjaga Indonesia.
"Ke depan tentunya menjaga bangsa kita, menjaga Indonesia yang begitu besar ini tentulah bukan pekerjaan yang mudah, dan perlu selalu ada kebersamaan, sinergi di antara seluruh elemen bangsa, baik yang di umarah, yang di ulama, dan juga di seluruh saudara-saudara kita untuk bersama-sama dan bergotong royong untuk bisa menyelesaikan apa yang menjadi tujuan besar mewujudkan tujuan nasional," ujar Jenderal Sigit di Malang, Jawa Timur, Kamis (30/10/2025).
"Mewujudkan Indonesia yang makmur, sejahtera dan mencapai cita-cita bersama menuju Indonesia yang kita harapkan, Indonesia generasi emas 2045, kita harapkan kita bisa betul-betul sejajar menjadi negara yang maju," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna mewujudkan cita-cita tersebut, kata Jenderal Sigit, butuh stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Jika kondisi kamtibmas terjaga, ekonomi nasional bisa berjalan dengan baik.
"Dan itu semua bisa terjadi salah satunya syaratnya adalah kalau stabilitas kamtibmas tetap terjaga. Karena dengan situasi kamtibmas yang terjaga, harapan kita tentunya pertumbuhan ekonomi bisa berjalan, apa yang menjadi harapan dari anak-anak kita untuk bisa bersekolah dan menjadi anak-anak yang pintar, anak-anak yang kita persiapkan menjadi calon-calon pemimpin di manapun dia berada ini tentunya menjadi harapan kerja kita bersama," tutur dia.
"Mungkin ini yang selalu kita ingatkan, harus selalu kita jaga, bahwa persatuan dan kesatuan tentunya menjadi modal yang penting dihadapkan dengan kondisi dan situasi global yang tentunya kalau kita tidak hati-hati itu juga akan berdampak kepada situasi internal di dalam negeri," imbuhnya.
 Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo silaturahmi ke Pondok Pesantren An-Nur II Al-Murtadlo Bululawang, Malang, Jawa Timur. (Foto: dok. Istimewa) |
Jenderal Sigit berharap antara ulama dan umara untuk selalu mengisi satu sama lain. Dia juga meminta masukan dari kiai dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian.
"Oleh karena itu tentunya harapan kami dengan silaturahmi-silaturahmi, dengan pertemuan yang ada ini tentunya kita bisa saling mengisi, bisa saling mengingatkan dan kami butuh untuk diberikan masukan, nasihat, sehingga kami semua jajaran institusi Polri terus bisa melaksanakan tugas pokok kami dengan sebaik-baiknya," ucap dia.
Lebih lanjut, Jenderal Sigit mengungkap posisi dilematis yang terkadang dihadapi anggota Polri saat menjalankan tugas. Menurutnya, Polri ingin selalu bersama masyarakat akan tetapi di sisi lain aturan harus ditegakkan.
"Karena kami juga menyadari posisi kami adalah posisi yang penuh dilematis, di satu sisi kami inginnya selalu bersama-sama dengan masyarakat, guyub rukun, namun pada saat kami harus melakukan penegakan ketertiban, penegakan aturan ini tentunya memiliki potensi, memiliki risiko bahwa ini akan menyakiti hati dari orang-orang ataupun masyarakat yang terdampak karena kami melaksanakan tugas-tugas tersebut," ungkapnya.
Jenderal Sigit mengatakan bahwa Polri tidak ingin menyakiti masyarakat. Dia menyebut Polri hanya ingin menjaga ketertiban.
"Oleh karena itu kami titip dan kami mohon maaf bahwa itu bukan muncul dari hati kami untuk ingin menyakiti, tapi lebih pada upaya kami menjaga ketertiban. Walaupun kadang kala ada anggota kami yang berlebihan, bahkan mungkin juga ada yang masih belum bisa disiplin, oleh karena itu kami titip kepada seluruh kiai mohon sering diberikan nasihat, diajak mereka untuk kemudian masuk ke masjid bagi yang muslim untuk beribadah, sehingga kemudian ingat bahwa tugasnya adalah melaksanakan apa yang menjadi tugas itu adalah bagian dari amal ibadah. Sehingga tentunya dia akan selalu ingat apa yang boleh dan apa yang tidak boleh," pungkasnya.
Lihat juga Video 'Momen Chairul Tanjung Sowan ke KH Anwar Manshur Lirboyo':
(lir/hri)
